Yogyakarta (ANTARA News) - Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan "Semarak Ramadhan" untuk mengisi bulan puasa dengan kegiatan yang positif.
"Kegiatan yang diselenggarakan pada 11-22 Agustus 2010 itu akan diisi dengan sahur dan buka puasa bersama, bazaar ngabuburit, generasi qurani, dan temu wicara," kata Koordinator `Semarak Ramadhan` Rizki Utari, di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, bazaar ngabuburit merupakan bazaar makanan untuk persiapan buka puasa bagi mahasiswa maupun masyarakat sekitar kampus. Selain itu, ada juga sahur dan buka puasa bersama.
Selanjutnya, generasi qurani yang merupakan kegiatan hapalan ayat suci Al Quran, kemudian temu wicara dengan penulis novel Ketika Cinta Bertasbih (KCB) Habiburahman el Shirazy dan seorang pemain film KCB Kholidi Asadil Alam pada 22 Agustus 2010.
Ia mengatakan, puasa bukan suatu alasan untuk melakukan perbuatan yang kurang produktif dan bermalas-malasan, karena banyak hal yang bisa dilakukan selama berpuasa. Banyak manfaat yang diperoleh ketika berpuasa tetap beraktivitas.
"Ketika berpuasa tubuh manusia juga harus tetap beraktivitas. Orang sehat tidak akan mati hanya karena berpuasa selama beberapa jam," katanya.
Menurut dia, banyak penelitian yang menjelaskan mengenai manfaat berpuasa bagi tubuh manusia. Salah satunya adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
"Berdasarkan penelitian, ketika berpuasa, produksi sel darah putih bertambah, sehingga orang yang berpuasa akan memiliki daya tahan tubuh yang baik dan tidak mudah terserang penyakit," katanya.
Selain itu, selama 11 bulan tubuh manusia beraktivitas normal dan terus makan, yang akan menyebabkan dinding usus bagian dalam menjadi terlapisi lemak.
Jika hal itu berlangsung lama, lemak yang terurai oleh getah pencernaan akan berubah menjadi bahan yang membusuk dan berpotensi mempengaruhi sel berkembang menjadi tidak normal sehingga berpotensi menimbulkan kanker.
"Untuk itu, diperlukan mekanisme pembersihan saluran pencernaan yang dapat menjamin pembersihan dinding dalam usus secara optimal. Berpuasa adalah jawaban yang tepat," katanya.
(B015/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010