Palu (ANTARA News) - Arus penumpang yang tiba maupun diberangkatkan ke berbagai penjuru kota di dalam maupun luar wilayah Sulawesi Tengah masih normal.

Pantauan ANTARA di terminal induk Mamboro, Palu Utara, Selasa, belum menunjukkan adanya peningkatan arus mudik.

Bis-bis Angkutan Kota Antarprovinsi dan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKAP dan AKDP) yang tiba maupun berangkat masih sama seperti hari biasa.

Rata-rata bis AKAP dan AKDP yang tiba maupun diberangkatkan dalam kurun beberapa hari terakhir ini masih banyak kursi yang kosong.

Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, kata salah seorang petugas terminal Mamboro, Darmawan, bahwa arus mudik Lebaran baru mulai mengalir dua minggu menjelang hari raya Idul Fitri.

Selama dua minggu itu, penumpang yang diberangkatkan cukup padat.

"Tapi puncak kepadatan arus mudik biasanya terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran untuk AKAP, dan H-1 untuk AKDP," katanya.

Meski terjadi lonjakan arus mudik, namun masih tetap dapat diimbangi dengan ketersediaan armada cukup memadai.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Sulteng, Bambang Sunaryo di sela-sela acara serah terima jabatan Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Provinsi Sulteng di ruang Pogombo kantor Gubernur Sulawesi Tengah mempekirakan arus mudik lebaran meningkat sekitar 10-15 persen.

Menurut dia, peningkatan arus mudik lebaran masih bisa diatasi, sebab jumlah armada yang ada cukup banyak.

Namun guna kelancaran arus mudik, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, terutama mengawasi beberapa ruas jalan rawan tanah longsor dan banjir.

Pada titik-titik rawan longsor, akan diusahakan minimal ditempatkan satu unit alat berat.

"Jadi jika ada tanah longsor langsung dapat ditangani sehingga tidak menghambat arus lalulintas kendaraan yang akan lewat," kata dia.(*)

Copyright © ANTARA 2010