Batam (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat dan pemerintah Indonesia berkolaborasi membangun pusat pelatihan maritim Badan Keamanan Laur di Batam Kepulauan Riau.
Pusat pelatihan senilai 3,5 juta dolar AS itu merupakan hasil kolaborasi Badan Keamanan Laut, Penjaga Pantai Amerika Serikat (US Coast Guard), Kantor Urusan Narkotika dan Penegakan Hukum Internasional Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Satuan Tugas Antar Badan Gabungan Barat Komando Indo-Pasifik AS, dan Komando Fasilitas Teknik Angkatan Laut Amerika Serikat.
Baca juga: Ketika dua super tanker asing memasuki perairan Indonesia
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Kim, yang menyaksikan peletakan batu pertama secara virtual, Kamis, mengatakan, pembangunan pusat pelatihan maritim itu bentuk komitmen pemerintahnya mendukung Indonesia menjaga keamanan regional.
"Sebagai sahabat dan mitra Indonesia, Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mendukung peran utama Indonesia dalam memajukan perdamaian dan keamanan regional dengan melawan kejahatan domestik dan transnasional," kata Kim.
Baca juga: KN Pulau Nipah-321 bayangi kapal Penjaga Pantai China keluar ZEEI
Ia menyatakan inisiatif itu merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Amerika Serikat dalam bermitra dengan Indonesia dalam memerangi kejahatan transnasional yang mencakup penyediaan peralatan, dukungan, pelatihan dan bantuan teknis kepada Badan Keamanan Laut sejak didirikan pada 2014.
Deputi Kebijakan dan Strategi Badan Keamanan Laut, Laksamana Muda Bakamla Tatit E Witjaksono, mengatakan, pusat pelatihan itu akan dimiliki dan dioperasikan Badan Keamanan Laut.
Baca juga: Badan Keamanan Laut akan tingkatkan kehadiran di Natuna
"Pusat pelatihan ini akan menjadi sarana penting bagi Badan Keamanan Laut untuk meningkatkan kompetensi personel Badan Keamanan Laut dalam menjawab tantangan tugas menjamin keamanan dan keselamatan di laut," kata dia melalui virtual.
Pusat pelatihan itu nanti mencakup ruang kelas, ruang kantor, barak, dapur makan, dan landasan peluncuran kapal. "Tempat ini akan menampung hingga 50 siswa dan 12 instruktur," kata dia.
Baca juga: Badan Keamanan Laut klaim miliki sistem informasi maritim baik
Peletakan batu pertama dilaksanakan Kepala Kantor Keamanan Laut Zona Maritim Barat, Laksamana Pertama Bakamla Hadi Pranoto, didampingi Kepala Biro Sarpras Laksamana Pertama Bakamla Supriatno, dan Laksamana Pertama Bakamla Sandy M Latief.
Juga perwakilan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, yakni Manajer Program dan Bantuan INL, Kristen Gross, Spesialis Program INL, Moja Nurkalam dan Atase Marinir Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Kolonel Cedric Lee.
Selain itu disaksikan secara virtual oleh Kim, Witjaksono, dan tamu undangan virtual dari Markas Besar Badan Keamanan Laut maupun Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021