Wamena (ANTARA) - Salah satu sekolah menengah atas (SMA) di wilayah pegunungan tengah Provinsi Papua sedang dipersiapkan untuk uji coba penerapan sistem satuan kredit semester (SKS) dalam pembelajarannya.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua Christian Sohilait saat di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan belum banyak sekolah di Papua yang menerapkan sistem ini.
"Untuk di wilayah pegunungan tengah Papua, program SKS ini baru dilakukan di SMA Negeri 1 Wamena. Kemarin kami sudah menyerahkan surat untuk program tersebut," katanya.
Baca juga: Tinggi peminat program afirmasi pendidikan di Papua
Dengan sistem SKS, siswa SMA yang mampu dapat menyelesaikan pendidikan di SMA hanya dalam jangka waktu dua atau satu tahun lebih.
"Anak-anak kalau pintar sekali tidak perlu sampai tiga tahun di SMA. Jadi kalau ambil sekarang dan SKS-nya mendukung, dia bisa ambil semester 2 punya, semester 3 punya," katanya.
Mantan Sekda Kabupaten Lanny Jaya itu mengatakan sudah dilakukan uji coba juga di enam sekolah yang ada di Kota Jayapura.
"Kalau di Jayawijaya kita coba satu. Besok kita akan coba lagi di Biak dan Merauke," katanya.
Christian mengatakan sistem ini akan membantu anak-anak yang cerdas agar lebih cepat menyelesaikan pendidikan mereka.
"Sehingga jangan kita paksakan anak-anak yang sudah pintar ini mereka tinggal terus hanya menyesuaikan dengan anak-anak yang lain. Padahal mereka punya kecerdasan inikan sudah harus mereka keluar," katanya.
Baca juga: Disdik Papua: Aktivitas belajar di daerah konflik belum maksimal
Baca juga: Disdik Papua harap keterwakilan semua kabupaten ikut program ADIK 2021
Baca juga: Disdik Papua harap tenaga pendidik di pedalaman bertahan mengabdi
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021