Saat ini, progres pembangunan bendungan sudah mencapai 90,28 persen
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR akan mengisi air atau impounding Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Juli 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengelolaan sumber daya air dan irigasi terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
"Dengan demikian, pembangunan bendungan dan diikuti jaringan irigasinya, yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Saat ini, progres pembangunan bendungan sudah mencapai 90,28 persen.
Baca juga: PUPR targetkan Bendungan Ladongi di Sultra rampung akhir tahun ini
Melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) IV Kendari Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air, Kementerian PUPR membangun Bendungan Ladongi sejak 2016 dengan masa pelaksanaan hingga akhir 2021.
Pembangunan bendungan ini bertujuan mengoptimalkan potensi aliran Sungai Ladongi sebagai sumber daya air di Kabupaten Kolaka Timur.
Bendungan Ladongi akan menahan aliran Sungai Ladongi dengan kapasitas tampung 45,95 juta meter kubik dan luas genangan serta area sabuk hijau sebesar 246,13 hektare (ha).
Nantinya, air yang tertampung akan dimanfaatkan untuk mengairi areal sawah dengan layanan irigasi seluas 3.604 ha secara kontinu di Kabupaten Kolaka Timur.
Bendungan ini juga berfungsi menyalurkan air saat musim kemarau guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut.
Selain petani, Bendungan Ladongi juga memiliki manfaat sebagai sumber air baku sebesar 0,12 meter kubik/detik serta potensi sumber pembangkit energi listrik sebesar 1,3 MW dan pariwisata yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal.
Bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir di wilayah hilir Sungai Ladongi dengan menahan air yang berlimpah saat musim hujan sebesar 132,25 meter kubik/detik.
Bendungan Ladongi merupakan bendungan tipe urugan batu dengan tanah lempung yang dibangun oleh kontraktor BUMN PT Hutama Karya (Persero) bekerja sama dengan kontraktor swasta nasional yakni PT Bumi Karsa (KSO).
Biaya pembangunannya bersumber dari APBN melalui skema kontrak tahun jamak periode 2016-2021 senilai Rp1,14 triliun.
Dengan diselesaikannya Bendungan Ladongi akan menambah daftar bendungan di Sulawesi Tenggara yang selesai dibangun yakni Bendungan Ameroro yang sedang berlangsung serta menyusul kemudian Bendungan Pelosika.
Baca juga: Dukung ketahanan pangan, Kementerian PUPR selesaikan tiga bendungan
Baca juga: Kementerian PUPR bangun empat bendungan baru pada 2022
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021