Jakarta (ANTARA News) - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia menyatakan prihatin dengan maraknya aksi kekerasan yang terjadi belakangan ini.

"Kami sangat prihatin dengan maraknya kasus kekerasan yang terjadi di Tarakan, Jakarta, dan daerah-daerah lain," kata Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Stefanus Gusma di Jakarta, Kamis.

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) berharap lain berbagai kasus kekerasan tersebut segera bisa diselesaikan dengan damai dan tidak semakin meluas.

"Apa pun masalahnya, sesama bangsa sendiri jangan sampai terjadi pertumpahan darah, apalagi sampai berkembang ke isu sara," kata Gusma.

Organisasi itu mendesak pemerintah untuk lebih cekatan dan lebih peduli menangani berbagai persoalan di masyarakat yang berpotensi menimbulkan aksi kekerasan.

"Pemerintah sering kali terlambat bertindak. Bahkan, rakyat sekarang dituntut berpikir untuk keluar dari segala persoalan dengan kemampuan sendiri karena pemerintah selalu absen dalam setiap persoalan yang ada di masyarakat," kata Gusma.

Yang lebih memprihatinkan PMKRI, ketika stabilitas dan kerukunan keragaman bangsa terancam, di sisi lain elite politik justru sibuk menikmati kemewahan fasilitas, katanya.

Oleh karena itu, PMKRI menyerukan agar kalangan mahasiswa kembali memperkuat konsolidasi gerakan mereka. (S024/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010