"Spirit (semangat) Jawa Timur kali ini luar biasa karena festival teater sudah ada di mana-mana, tapi kompetisi teater berskala nasional, ya, baru kali ini," katanya dalam pembukaan KTI-2010 di Surabaya, Kamis malam.
Dalam kesempatan itu, Ken Zuraida bersama Kepala Taman Budaya Jatim Karsono dan Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur Sabrot D. Malioboro menandai pembukaan dengan menekan tombol kembang api yang menyinari patung W.S. Rendra di Taman Budaya.
Patung W.S. Rendra setinggi 3 meter yang dibuat oleh pematung Bambang Kuncung itu menandai pembukaan KTI 2010 yang juga dimeriahkan dengan parade puisi oleh murid dan pengagum W.S. Rendra, serta orasi budaya oleh budayawan Akhudiat.
"Luar biasa, saya senang. Kompetisi di Surabaya ini telah membuat sejarah teater di Indonesia. Paling tidak, kompetisi ini akan menjadi ajang silaturahmi banyak kelompok yang selama ini tidak muncul ke permukaan," katanya.
Apalagi, kata dia, KTI-2010 juga ada workshop sebagai sarana latihan berteater sehingga pertemuan yang menumbuhkan saling kenal menjadi lebih penting daripada "performance" yang ada.
"Itu penting, karena infrastrukutr teater di Indonesia itu tidak ada sehingga sutradara itu merangkap mulai dari sumber dana, sumber naskah, humas, dan semuanya," katanya.
Oleh karena itu, dia berharap KTI-2010 akan menjadi ajang silaturahmi yang tidak hanya ada satu kali, tapi berkesinambungan dan akhirnya menumbuhkan teater di Indonesia.
"Saya selalu optimistis bahwa pertumbuhan teater itu akan selalu muncul karena pemain baru akan selalu ada. Mungkin saja teater Indonesia sudah kolaps, tapi sesungguhnya tumbuh di mana-mana yang kini dijadikan terbuka melalui KTI-2010," katanya.
Sebagai "orang teater", istri W.S. Rendra itu mengaku suaminya adalah Bapat Teater Modern di Indonesia. "Karena itu, saya nggak apa-apa kalau nama Rendra dijadikan spirit acara ini. Saya ingin melihat generasi baru teater," katanya.
Acara pembukaan KTI-2010 yang diikuti 50 tim teater itu dihadiri Mardi Luhung, Ndindy Indijati, Gita Pratama, Niken Probo, Dedy Obenk, dan sebagainya.
KTI-2010 di Taman Budaya Jatim pada 1-7 November itu akan dimarakkan dengan workshop penyutradaraan (2-3/11), seminar teater (3/11 dan 6/11), pentas teater "Payung Hitam" (4/11), penampilan Putu Widjaja (6/11), dan Butet serta Sawung Jabo (8/11).
Untuk Dewan Juri KTI 2010 antara lain Rahman Sabur (sutradara Teater Payung Hitam, Bandung), Joko Bibit (sutradara Teater Ruang, Solo), Afrizal Malna (pemerhati teater dari Yogyakarta), Dindon W.S. (sutradara Teater Kubur, Yogyakarta), dan Rusdi Zaki (pemerhati teater dari Surabaya). (E011/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010