Jakarta (ANTARA News) - Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IDB) memberikan komitmen bantuan dana sebesar 2,8 miliar dolar AS hingga 3 miliar dolar AS kepada Indonesia sebagai bentuk kerangka kerjasama IBD-RI selama empat tahun.
Direktur Kerjasama Luar Negeri Multilateral Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Dewo Putranto di Jakarta, Kamis mengatakan, komitmen tersebut merupakan bentuk kerjasama antara RI dengan IDB.
"Komitmen ini terwujud dalam bentuk member country partnership strategi (MCPS) yang akan mulai berjalan efektif 2011 hingga 2014. Kerjasama empat tahun ini adalah yang terbesar yang pernah dilakukan IDB kepada negara-negara," ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan, IDB juga memberikan hibah dalam rangka capacity building sebesar 4 juta dolar AS dan memberi dukungan tidak hanya proyek Pemerintah tapi juga proyek PPP serta swasta murni dan pengembangan syariah.
"Yang pinjaman, sekitar 1,4 miliar dolar AS dalam rangka proyek pemerintah,1,4 miliar dolar AS lagi untuk PPP dan swasta itu. Tapi untuk pengembangan keuangan syariah itu tidak terbatas," ujarnya.
Untuk komitmen bantuan ini, ia mengatakan pemerintah memfokuskan diri dan memberi perhatian pada empat sektor prioritas yakni infrastruktur, pendidikan, pertanian, dan pengentasan kemiskinan.
"Empat sektor tersebut sudah disampaikan kepada pihak IDB, mereka setuju, mereka meng-line apa yang diprioritaskan pada RPJM kita, mereka melihat dan mengacu kepada RPJM kita," ujar Dewo.
Menurut dia, sektor yang menjadi prioritas adalah sektor pendidikan terutama pendidikan tinggi kemudian sektor infrastruktur dalam meningkatkan konektivitas antar daerah.
"Kemungkinan porsi terbesarnya untuk pendidikan karena selama ini IDB fokus pada sektor pendidikan khususnya pendidikan tinggi (universitas)," ujarnya.
Untuk itu, ia juga menambahkan pemerintah belum menentukan proyek PPP yang akan dibiayai dari pinjaman IDB tersebut.
"Kemungkinan satu dari lima proyek PPP yang sudah di show case, tapi kita (RI) belum memutuskan proyek yang mana yang akan diajukan," ujarnya.
Ia mengatakan pencairan komitmen bantuan tersebut, tergantung kebutuhan Indonesia serta akan dibahas terlebih dahulu sebelum disetujui, sehingga diperkirakan awal 2011 telah jalan.
"Itu masih dibahas. Nanti kalau kita sudah tentukan dan dibahas, baru keluar pencairan. Makanya november akan kita bawa ke `board` untuk disetujui, nah awal 2011 sudah jalan," ujar Dewo.
Menurut Dewo, selama ini IDB juga dinilai sudah banyak berperan dan membantu pemerintah dalam bidang pendidikan serta pengembangan keuangan berbasis syariah.
"Portfolio mereka (IDB) di Indonesia sudah mencapai 2 miliar dolar AS, untuk pendidikan hampir 60 persen" ujarnya.(*)
(T.S034/B012/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010