Jakarta (ANTARA) - Pengelola Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter menemukan sebanyak 16 calon penumpang KRL berstatus positif berdasarkan hasil tes usap (swab) antigen secara acak selama tiga hari yang dilakukan di sejumlah stasiun.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan sejak Senin (21/6), pihaknya menggelar tes acak antigen mencegah penularan COVID-19 dan melarang calon penumpang yang positif baik KRL berdasarkan hasil tes antigen tersebut.

"Dalam tiga hari pertama tes acak antigen ini, total telah ada 450 calon pengguna KRL yang dites dan 16 orang hasilnya reaktif," kata Anne di Jakarta, Kamis.

Anne menjelaskan bahwa calon penumpang yang hasilnya reaktif telah dicegah untuk naik KRL dan selanjutnya datanya diserahkan kepada Puskesmas setempat.

Ada pun tes antigen secara acak berlangsung di sejumlah stasiun yang menjadi titik keberangkatan pengguna KRL, yaitu Stasiun Bogor, Cikarang, Bekasi, dan Tangerang.

Sementara pada sore hari, tes antigen dilaksanakan di Stasiun Manggarai dan Tanah Abang. Jumlah tes yang disiapkan KAI Commuter adalah sekitar 150 tes per hari untuk enam stasiun tersebut.

Meski layanan KRL Jabodetabek masih beroperasi bagi masyarakat selama masa pandemi COVID-19, KAI Commuter mengimbau agar penggunaan KRL tersebut bagi warga yang memiliki urusan mendesak dan harus beraktivitas di luar rumah.

Terkait penggunaan KRL, KAI Commuter mencatat terjadi penurunan jumlah pengguna pada Rabu (23/6) hingga pukul 20.00 WIB, sebesar tiga persen dibandingkan waktu yang sama pada hari sebelumnya.

"Tren penurunan ini sejalan dengan aturan dari pemerintah yang meminta masyarakat kembali beraktivitas dari rumah," ujar Anne.

Baca juga: Jumlah penumpang KRL turun pada hari kedua PPKM
Baca juga: Jakpro bersama KAI dan Kemenhub bahas transportasi terintegrasi di JIS
Baca juga: KAI Commuter lakukan tes antigen acak untuk penumpang di stasiun

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021