Kupang (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan pemerintahannya akan segera mengirim tim ke Kota Tarakan, Kalimantan Timur, untuk mengecek keberadaan warga NTT di daerah tersebut.
"Kami masih mengumpulkan informasi tetapi kalau dibutuhkan tim, maka pemerintah provinsi segera mengirimnya ke Tarakan," katanya di Kupang, Kamis terkait insiden Tarakan.
Pengiriman tim ke Tarakan, kata dia merupakan salah satu langkah yang perlu diambil Pemerintah NTT, jika suasana di Tarakan semakin memanas dan warga NTT di sana terancam.
"Kita masih terus mengikuti perkembangan kasus di Tarakan," katanya.
Gubernur mengatakan, telah meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) NTT berkoordinasi dengan Pemerintah Kalimantan Timur untuk mengikuti perkembangan langsung di Tarakan.
Jika kondisi keamanan tidak memungkinkan maka harus ada langkah-langkah yang perlu diambil oleh Pemerintah NTT.
"Jika ada warga NTT yang terkena imbas dari insiden ini maka Pemerintah NTT harus memberikan perhatian serius," katanya.
Namun sejuh ini, kata Gubernur, Pemerintah NTT masih mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada pemerintah Kalimantan Timur, karena warga NTT di sana adalah juga warga Kaltim.
Laporan dari Tarakan menyebutkan warga pendatang di Tarakan, Kalimantan Timur hingga Rabu (29/9) pagi masih dilanda ketakutan akibat bentrokan antarkelompok masyarakat setempat.
Warga pendatang mengungsi ke gunung-gunung, Asrama Brimob dan di Markas Komando Pangkalan TNI Angkatan Laut Tarakan.
Bentrokan di Tarakan diduga dipicu kematian seorang warga bernama Abdullah, pemangku adat setempat yang tewas mengenaskan dengan sejumlah luka di sekujur tubuh.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010