Upaya tersebut akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan ekspor.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa digitalisasi merupakan salah satu “kendaraan” untuk mempercepat transformasi menuju ekonomi baru yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Untuk itu, terkait proses tersebut, pemerintah akan bekerjasama dengan swasta dalam membantu seluruh pihak (usaha mikro kecil) untuk on boarding dan melakukan servisifikasi
“Upaya tersebut akan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan ekspor. Diharapkan dengan melakukan on boarding dan servisifikasi, Indonesia dapat keluar dari middle income trap lebih cepat, yaitu pada 2037,” kata Airlangga saat memberikan pidato kunci dalam seminar nasional yang diadakan oleh Perbanas Institute, Rabu.
Baca juga: Airlangga: Kerja di rumah untuk zona merah jadi 75 persen
Ia menambahkan, untuk mendukung upaya adopsi teknologi digital, pemerintah berencana membangun infrastruktur digital dengan perluasan 4G di seluruh desa yang belum terjangkau 4G, membangun pusat data nasional di beberapa wilayah, dan merencanakan spectrum refarming secara bertahap dan piloting implementasi terbatas 5G.
“Kolaborasi serta sinergi dari seluruh stakeholders sangat diperlukan untuk merumuskan kebijakan yang mendukung ekosistem tersebut,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi “kendaraan” menuju ekonomi baru. Indonesia perlu melakukan reformasi struktural untuk keluar dari middle-income trap yang dapat diwujudkan melalui penerapan UU Cipta Kerja dan fokus dalam pembangunan SDM.
“Pemerintah memprioritaskan pembangunan SDM sebagai kunci pemulihan ekonomi dari pandemi dan untuk memajukan Indonesia di era transformasi digital,” kata Airlangga.
Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan hingga 22 Juni 2021, tingkat kasus aktif di Indonesia tercatat sebesar 7,6 persen melebihi angka global sebesar 6,5 persen.
Baca juga: Pemerintah batasi operasi mall-restoran hingga jam 8 malam mulai besok
Untuk menekan laju peningkatan kasus COVID-19, pemerintah telah melakukan tindakan yang cepat dengan melakukan penguatan PPKM Mikro serta mendorong percepatan pelaksanaan vaksinasi.
Program vaksinasi yang dilakukan untuk mencapai herd immunity, hingga 17 Juni 2021, menunjukkan vaksinasi telah mencapai 715 ribu dosis per hari dan akan terus diakselerasi menuju satu juta dosis per hari di awal Juli 2021.
Indonesia termasuk salah satu negara yang terbanyak dalam hal penyuntikan vaksin yang dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin. Indonesia berada di peringkat 13, diatas Rusia, Kanada dan Jepang dalam hal merealisasikan penyuntikan vaksin COVID-19, yakni sebanyak 35,93 juta dosis.
“Saya ingin mengingatkan bahwa kepatuhan dan kedisiplinan kita dalam menerapkan protokol kesehatan selalu menjadi kunci dalam menangani pandemi ini. Perjuangan melawan pandemi ini belum usai, butuh kesadaran dan upaya kolektif dari kita semua agar pandemi ini cepat usai," katanya.
Baca juga: Airlangga ajak akademisi ambil peran dalam program Kartu Prakerja
Baca juga: Menko Airlangga: UU Cipta Kerja tidak bertentangan dengan UUD 1945
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021