Jakarta (ANTARA News) - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, masih didominasi aksi beli oleh pelaku pasar, sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,12 persen, meski bursa Wall Street dan Jepang melemah.

Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) bertambah 4,150 poin menjadi 3.499,614 poin dan indeks LQ-45 naik 0,153 poin atau 0,02 persen menjadi 651,965.

Analis PT Valbury Asia Securities Michael Andi Surya mengatakan, indeks BEI masih menguat, karena arus modal asing tetap masuk ke pasar, meski saham-saham di Wall Street melemah.

Kenaikan indeks BEI ditopang oleh pernyataan sejumlah analis bahwa Indonesia masih merupakan pasar yang dibidik investor, katanya.

Pasar Indonesia, selain China dan India, masih potensial untuk digarap lebih baik.

"Kami optimis investor masih akan tetap bermain di pasar domestik hingga tahun depan," katanya.

Menurut dia, pelaku pasar akan melepas sahamnya, apabila bursa Wall Street melemah yang diikuti pasar Jepang. Namun aliran dana asing yang masuk masih dapat mengangkat indeks BEI naik meski relatif kecil.

Saham-saham yang mendorong indeks naik adalah saham Toto naik Rp2.800 menjadi Rp17.250, saham Ades naik Rp575 menjadi Rp2.920, saham Gudang Garam menguat Rp450 menjadi Rp50.950, saham BTPN menguat Rp300 menjadi Rp11.100.

Selain itu saham HM Sampoerna bertambah Rp150 menjadi Rp22.000, saham Antam naik Rp75 menjadi Rp2.350 dan saham Bukit Asam naik Rp150 menjadi Rp19.850.

Ia mengatakan, indeks BEI masih berpeluang untuk naik meski pasar eksternal melesu yang didukung aliran dana asing yang masuk. Dana asing yang masuk itu masih memberikan nila positif terhadap pasar, ucapnya.

(H-CS/S004/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010