Bandung (ANTARA News) - Almarhum maestro pencipta lagu Sunda Nano S dikenal sebagai tokoh masyarakat Sunda yang berhasil mengenalkan kebudayaan Sunda hingga ke luar negeri diantaranya Amerika Serikat.
"Jejak almarhum untuk mengenalkan dan mengembangkan budaya Sunda tidak hanya di dalam negeri saja tapi hingga ke luar negeri seperti Amerika dan Belanda," kata Acil Bimbo, usai melayat almarhum di rumah duka, di Gang H Ahmad, Jalan Muhammad Toha Bandung, Kamis.
Ia mengatakan, masyarakat Jawa Barat kembali kehilangan salah satu tokohnya dengan kepergian Nano S untuk selama-lamanya.
Semasa hidupnya, Acil Bimbo dan almarhum Nano S sempat bekerja sama dan menghasilkan sebuah lagu Sunda berjudul "Cipanon Sarakan".
"Cipanon Sarakan itu diciptakan 10 tahun yang lalu oleh saya dan almarhum," kata Acil Bimbo.
Acil menambahkan, selain partner dalam bidang musik, almarhum Nano S juga dikenal sebagai teman untuk bercanda.
"Dia itu (Nano S) kalau memanggil saya eneng Acil begitupun saja memanggil dia," ujar Acil Bimbo.
Salah satu maestro lagu pop Sunda, Nano Suratno atau Nano S meninggal dunia di RS Immanuel Kota Bandung, Rabu (29/9) malam karena sakit pecah pembuluh darah.
Pencipta lagu "Kalangkang" itu menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 23.30 WIB didampingi keluarga besarnya.
Nano S yang akrab disapa Mang Nano S, dirawat di ruang ICU RS Immanuel Kota Bandung sejak Jumat (24/9) malam.
Jenazah almarnum akan dimakamkan di pemakaman TPU Lengok Ciseureuh Perumahan Mekar Wangi yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah duka
(KR-ASJ/Y003/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010