Sentani (ANTARA News) - Keributan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura, Papua, pada saat penyerahan mobil dinas kepada wakil ketua I dan wakil ketua II, Rabu (29/9), disesalkan sejumlah masyarakat.

Seorang toko masyarakat wilayah Mamta Jack Kasimat di Sentani, Kamis, mengatakan, tindakan yang dilakukan anggota dewan tersebut memalukan dan sekaligus memprihatinkan karena masalah intern mereka diperlihatkan kepada masyarakat umum.

"Mentalitas dan intelektual dari anggota dewan yang terhormat dapat diukur. Kejadian itu menggambarkan ketidak harmonisan antara pimpinan dan anggota dewan itu sendiri," kata Jeck.

Padahal ketua lembaga terhormat itu dipilih oleh anggota sendiri tetapi mengapa terjadi miskominukasi sehingga mengakibatkan keributan di depan masyarakat.

Hal senada diungkapkan Septinus, tindakan itu tidak sepantasnya dilakukan anggota dewan karena mereka duduk di kursi terhormat dan bukan memperebutkan fasilitas tetapi sebagai penyalur aspirasi masyarakat.

"Kalau masyarakat yang melakukan aksi seperti ini bisa dan tidak mengherankan, tapi kalau anggota dewan intelektualnya sama dengan masyarakat yang tidak pernah menginjak bangku sekolah bagaimana," kesalnya.

Padahal mereka telah diberikan penjelasan, kata Septinus, kalau sisanya masih dalam proses dan dalam minggu ini akan selesai tetapi anggota dewan tersebut tetap tidak menerima.

Sementara Ketua Komisi B DPRD Jayapura Dorlince Mehue mengatakan, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap penyerahan mobil dinas yang seyogianya diserahkan lima unit tetapi saat itu diserahkan hanya dua unit.

"Kami sudah menganggarkan dana sebesar Rp2 miliar lebih untuk lima unit mobil, dua untuk wakil ketua dan sisanya untuk tiga komisi tapi kenyataannya hari ini tidak seperti itu," katanya.

Selain itu, lanjutnya, Ketua DPRD telah menandatangani undangan rapat tetapi pada jam yang sama ketua bersama wakil ketua I dan II diam-diam ke kantor Bupati Jayapura menerima mobil dinas.

Pengadaan mobil dinas tersebut adalah bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jayapura tahun 2009 sebesar Rp2 miliar lebih.

Akibat aksi protes tersebut, situasi di DPRD Jayapura sempat tegang karena tidak hanya anggota dewan yang saling menyerang kata-kata tetapi juga masyarakat menyerang anggota dewan yang membuat ribut tersebut. (HLM/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010