Tokyo (ANTARA News/AFP) - Japan Airlines mengatakan, Rabu, lebih dari 1.000 orang telah membatalkan pemesanan tempat bagi penerbangan antara Jepang dan China di tengah perselisihan karena penahanan Tokyo atas seorang kapten kapal pukat China di perairan yang diperselisihkan.
"Jika mereka terus membatalkan penerbangan kami, kami mungkin harus melihat pada kemungkinan untuk mengurangi jumlah penerbangan itu," kata presiden JAL Masaru Onishi pada konferensi pers reguler.
"Jika situasi ini berlangsung lama, itu akan memukul penghasilan kami dengan miliaran yen," keluhnya.
JAL, yang telah bangun kembali setelah bangkrut pada Januari, mengoperasikan penerbangan antara empat bandar udara di Jepang dan sejumlah kota China termasuk Beijing, Shanghai dan Tianjin.
China telah bereaksi dengan marah setelah Jepang pada 8 September menangkap kapten tersebut dengan mengatakan ia telah membenturkan kapalnya terhadap dua kapal patroli penjaga pantai Jepang di Laut China Timur dekat kepulauann yang diperintah Jepang, yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China.
Penuntut umum Jepang telah membebaskan kapten itu pekan lalu, tapi China terus menangguhkan kontak diplomatik tingkat tinggi dengan Tokyo dan diduga sudah menghambat ekspor mineral bumi ke Jepang. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010