Nairobi (ANTARA News/AFP) - Perompak Somalia membajak sebuah kapal berbendera Panama dengan 15 orang awak India pada Rabu pagi di lepas pantai Tanzania, kata organisasi pengawas maritim dan pasukan angkatan laut Uni Eropa.

Kapal MT Asphalt Venture sedang berlayar menuju Afrika Selatan dari pelabuhan Mombasa, Kenya, ketika dibajak, kata Ecoterra International, sebuah organisasi yang memantau kegiatan pelayaran di kawasan tersebut.

Kapal itu "kini terlihat memutar dan tampaknya dibawa ke arah utara ke Somalia," kata Ecoterra dalam sebuah pernyataan.

"Informasi dari darat menyebutkan bahwa sekelompok perompak... telah menahan kapal itu dan sedang menuju Harardher di pantai Somalia tengah Lautan India," tambahnya.

Pasukan angkatan laut Uni Eropa, yang bermarkas di Inggris selatan, juga mengkonfirmasi bahwa kapal itu telah dibajak "sekitar 100 mil laut sebelah tenggara Dar es Salaam di kawasan cekungan Somalia".

Pada akhir pekan, perompak Somalia membajak sebuah kapal barang lain berbendera Panama di lepas pantai negara Tanduk Afrika tersebut, namun mereka meninggalkannya setelah 12 orang awak Ukraina-nya mengunci diri mereka di ruang mesin dan memblokade kendali kapal.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia meningkatkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.

Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan -- termasuk 68 pembajakan yang berhasil -- dan uang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar.

Perompak menyerang lebih dari 130 kapal dagang pada tahun itu, atau naik lebih dari 200 persen dari serangan tahun 2007, menurut Biro Maritim Internasional.

Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden.

Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknya hanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan mereka semakin jauh ke Lautan India.

Dewan Keamanan PBB telah menyetujui operasi penyerbuan di wilayah perairan Somalia untuk memerangi perompakan, namun kapal-kapal perang yang berpatroli di daerah itu tidak berbuat banyak, menurut Menteri Perikanan Puntland Ahmed Saed Ali Nur.

Pemerintah transisi lemah Somalia, yang saat ini menghadapi pemberontakan berdarah, tidak mampu menghentikan aksi perompak yang membajak kapal-kapal dan menuntut uang tebusan bagi pembebasan kapal-kapal itu dan awak mereka.

Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka.

Somalia dilanda pergolakan kekuasaan dan anarkisme sejak panglima-panglima perang menggulingkan diktator militer Mohamed Siad Barre pada 1991. Selain perompakan, penculikan dan kekerasan mematikan juga melanda negara tersebut. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010