Depkeu mengatakan akan menjual jumlah yang tidak diungkapkan dari sekitar 2,2 miliar dolar saham preferen "untuk tidak kurang dari nilai tingkat yang sama."
"Setiap hasil yang diterima dari penjualan akan mencerminkan keuntungan bersih atau keuntungan untuk pembayar pajak," katanya dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah AS melakukan intervensi pada 2009 untuk menghentikan Citigroup, salah satu bank terbesar dunia, dari tenggelam dengan menyetujui untuk membagi kerugian pada sebuah kolam aset senilai 301 miliar dolar yang dipegang oleh bank.
Perjanjian pembagian rugi berakhir pada Desember 2009 atas permintaan Citigroup, namun pemerintah AS masih memegang sekitar lima miliar dolar saham biasa dalam perusahaan, atau 18 persen saham.
Citi masih merupakan salah satu yang terakhir dari bank-bank besar yang beroperasi di bawah bayang-bayang bailout pemerintah AS. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010