Pekanbaru (ANTARA News) - Ratusan warga terpaksa dievakuasi akibat kebocoran pipa gas PT Transportasi Gas Indonesia (Transgasindo) di Desa Pangkalan Kasai Kecamatan Sei Berida, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, Rabu.
"Gas menyembur dari pipa sampai ketinggian 10 meter," kata seorang warga yang menjadi saksi mata, Eka, ketika dihubungi dari Pekanbaru.
Warga setempat mengetahui kebocoran pipa anak perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) itu sekitar pukul 10.00 WIB, berawal dari suara semburan gas yang bergemuruh keras. Pipa gas tersebut berlokasi tak jauh dari permukiman warga.
"Warga mengira suara keras itu dari pesawat terbang, ternyata semburan gas," katanya.
Sekitar 450 orang warga Pangkalan Kasai mengungsi ke sekolah dasar yang dinilai cukup aman dari lokasi semburan gas. Semburan gas itu menebar bau menyengat di udara, dan berpotensi terjadi kebakaran.
Semburan gas PT Transgasindo itu juga menimbulkan lubang di tanah dengan kedalam sekitar lima meter dan diameter 14 meter. Selain itu, semburan gas juga merusak kebun karet yang berada dekat dengan titik semburan.
Hingga kini PT Transgasindo belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penyebab kebocoran pipa gas tersebut.
Sementara itu, perwakilan BP Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) juga tak bersedia mengeluaran pernyataan mengenai insiden kebocoran gas itu.
"Kepala BP Migas sedang tak ada di tempat, kami belum bisa berkomentar," kata Humas BP Migas Sumbagut, Kenya. (*)
F012/M012
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010