Sydney (ANTARA) - Saham Australia tergelincir pada perdagangan Rabu pagi, setelah sehari sebelumnya membukukan sesi terbaik mereka dalam hampir empat bulan, karena saham emas dan energi melemah setelah harga komoditas yang mendasarinya turun semalam.
Indeks acuan S&P/ASX 200 melemah 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 7.303,20 poin pada pukul 12.59 GMT, mundur setelah melonjak 1,5 persen pada Selasa (22/6/2021).
Saham sektor energi terpangkas 1,5 persen karena harga minyak mentah merosot semalam menyusul diskusi oleh negara-negara OPEC+ untuk meningkatkan produksi mereka.
Emiten kelas berat sektor minyak Santos dan Woodside adalah beban terbesar pada sub-indeks, masing-masing terpuruk 2,4 persen dan 1,5 persen.
Saham Ampol dan Viva Energy diperdagangkan di wilayah negatif meskipun parlemen Australia menyetujui rencana untuk membiayai mereka 2,3 miliar dolar Australia (1,8 miliar dolar AS) guna mempertahankan kilang minyak mereka tetap beroperasi.
Saham sektor emas melemah 0,5 persen, menyusul kemerosotan harga emas semalam ketika para pedagang menunggu kejelasan lebih lanjut dari Federal Reserve AS mengenai kebijakan moneternya setelah bank sentral memberikan nada hawkish minggu lalu.
Saham-saham utama sektor emas, Northern Star Resources tergelincir 0,5 persen, sementara Ramelius Resources anjlok 3,2 persen dan merupakan pecundang terbesar kedua di sub-indeks.
Saham sektor keuangan turun 0,74 persen, dengan bank 'empat besar' kehilangan antara 0,9 persen hingga 1,1 persen.
Sebaliknya saham sektor teknologi menguat 0,8 persen, dipimpin oleh kenaikan 1,3 persen Afterpay Ltd dan kenaikan 0,7 persen saham Appen.
Di tempat lain, indejs Nikkei Jepang naik 0,29 persen, menjadi diperdagangkan pada 28.968,43 poin. Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 terangkat 0,25 persen menjadi diperdagangkan di 12.565,51 poin.
Baca juga: Saham Australia menguat didukung harapan pemulihan ekonomi
Baca juga: Saham Australia dibuka naik, terkerek penguatan saham teknologi
Baca juga: Saham Australia naik tipis terangkat keuntungan energi dan perbankan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021