Dompu, NTB (ANTARA News) - Puluhan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Dompu, mengalami kesurupan masal, namun hingga kini belum diketahui penyebabnya.
"Ada beberapa siswi yang kesurupan itu mengatakan bahwa mahluk halus penghuni gedung lama di sekolahan itu tidak terima karena bangunan lama dirobohkan dan dibangun gedung baru," ungkap M Ahyar, salah satu guru SMKN 1 Dompu, Rabu.
Kesurupan kali ini sudah kedua kalinya sejak Selasa (28/9). "Bahkan kemarin (Selasa-red), salah satu guru perempuan di sekolah juga mengalami kesurupan. Dan jumlah siswi yang kesurupan, hari ini jauh lebih banyak," katanya.
Ia menyatakan, sebelumnya hanya 10 siswi dan satu guru yang mengalami kesurupan, namun saat ini mencapai 26 siswi. Peristiwa itu terjadi ketika waktu bel sekolah berbunyi, katanya.
Kesurupan yang terjadi sebelumnya, terjadi pukul 11.00 WITA dan saat pelajaran sekolah tengah berlangsung. Salah satu siswi di kelas I Jurusan Administrasi Perkantoran, tiba-tiba berteriak histeris.
Para guru di kelas berusaha menolong dan membawa siswi tersebut ke Unik Kesehatan Sekolah (UKS).
"Saat dibopong keluar kelas, dari kelas lain juga mengalami kesurupan. Bahkan, salah satu siswi yang ikut membopong keluar kelas, juga mengalami kesurupan," katanya.
Saat itu jam pelajaran hampir usai, dan siswa-siswi yang lain dipulangkan, takut terjadi korban lebih banyak lagi.
Pihak sekolah mengumpulkan semua siswa dan mengajak mereka membaca Surat Yasin bersama.
Namun, korban kesurupan jatuh lebih banyak lagi. Jumlahnya mencapai 26 siswi. Akhirnya pihak sekolah mengambil langkah memulangkan siswa-siswi sekolah tersebut lebih awal.
Paranormal sampai ustaz, didatangkan pihak sekolah untuk membantu menyembuhkan. Namun usaha tersebut tidak berhasil, bahkan korban jatuh lebih banyak lagi.
"Satunya sudah berhasil disembuhkan, tiba-tiba siswi yang lain juga ikut kesurupan. Padahal permintaannya sudah kita penuhi semalam," katanya.
Dikatakan, pada hari pertama kesurupan, salah satu siswi yang mengalami kesurupan meminta pihak sekolah menyediakan satu pasang ayam jatan dan betina.
(ANT232/F002)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Saya sebagai alumni smkn 1 dompu turut prihatin atas kejadian ini.