Bantul (ANTARA) - Pasien konfirmasi terpapar COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari terakhir bertambah 315 orang, sehingga total kasus positif hingga hari Selasa, menjadi 17.842 orang.
Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi, Selasa, menyebutkan tambahan kasus baru itu terjadi di Kecamatan Banguntapan 77 orang, disusul Sewon 72 orang, kemudian Jetis 30 orang, serta Pajangan 22 orang, Bantul 17 orang, dan Sedayu 14 orang.
Selanjutnya dari Kretek 13 orang, Pundong 12 orang, dan dari Srandakan, Bambanglipuro, dan Kasihan masing-masing 10 orang, kemudian Imogiri tujuh orang, Sanden lima orang, sisanya dari Pandak, Dlingo, Pleret, dan Piyungan masing-masing empat orang.
Meski demikian dalam periode tersebut terdapat pasien COVID-19 yang sembuh berjumlah 168 orang, yakni dari Banguntapan 61 orang, Sedayu 21 orang, Sanden 20 orang, Kasihan 16 orang, dan Pajangan 15 orang, dari Sewon sembilan orang, Srandakan lima orang, dan Pandak juga lima orang.
Baca juga: Bantul akan buka wisata dengan pengawasan ketat usai ditutup
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bantul bertambah 260, naik jadi 17.527 kasus
Kemudian dari Pleret empat orang, sisanya dari Bantul, Jetis, dan Imogiri masing-masing tiga orang, serta Bambanglipuro dua orang, dan Pundong satu orang. Dengan demikian total kasus pulih dari COVID-19 di Bantul berjumlah 14.656 orang.
Sedangkan untuk kasus COVID-19 yang meninggal dunia pada hari ini tercacat tujuh orang, yakni dari Imogiri dua orang, Banguntapan dua orang, dan Pundong, Pandak, Piyungan masing-masing satu orang, sehingga total kasus kematian berjumlah 429 orang.
Dengan perkembangan kasus harian itu, maka data pasien COVID-19 aktif domisili Bantul yang masih menjalani isolasi maupun perawatan dokter di beberapa rumah sakit rujukan per hari Selasa ini, berjumlah 2.757 orang.
Ketua Harian Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, Joko Purnomo mengajak masyarakat bersama memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas.
Dia mengatakan dalam mengawal serta menjaga masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan, pihaknya melibatkan peran anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dalam Posko PPKM Mikro baik di tingkat RT, pedukuhan maupun kelurahan.
"Satlinmas akan dilibatkan dalam penanganan COVID-19, karena Satlinmas itu ada sampai tingkatan RT di tiap pedukuhan. Mereka itu benar-benar faham akan warga sekitarnya sehingga memudahkan dalam pemantauan pelaksanaan PPKM Mikro," kata Joko yang juga Wakil Bupati Bantul tersebut.*
Baca juga: Bupati Bantul: "Lockdown" bukan persoalan Bantul, tapi seluruh DIY
Baca juga: Lonjakan COVID-19 di Banguntapan dominan klaster pelaku perjalanan
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021