Washington (ANTARA News/AFP) - Dana Moneter Internasional Selasa mengatakan, pihaknya mengeluarkan 366,5 juta euro (494 juta dolar) sebuah angsuran pinjaman kepada Serbia dan menyerukan untuk memperluas reformasi ekonomi.

Dewan eksekutif IMF menyetujui pengeluaran angsuran pinjaman setelah menyelesaikan kajian seperlima dari kinerja ekonomi Serbia di bawah pinjaman awal yang disepakati pada Januari 2009, dan kemudian dinaikkan menjadi 2,98 miliar euro pada Mei tahun itu.

Pinjaman ini diberikan dengan syarat bahwa Beograd mengurangi defisit anggaran, mengurangi biaya administrasi umum sebesar 10 persen dan membekukan upah sektor publik dan pensiun.

Pembiayaan disediakan untuk Serbia di bawah program hingga saat ini mencapai hampir 60 persen dari total pinjaman, IMF mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan tersebut dibuat tidak menyinggung apakah otoritas Serbia akan menarik seluruh jumlah angsuran terbaru atau tidak.

Pada 15 September, gubernur bank sentral Serbia Dejan Soskic pada sebuah konferensi pers mengatakan bahwa negaranya akan menarik hanya 55 juta euro dari angsuran pinjaman IMF, menunjuk cadangan devisa yang "cukup".

Deputi Direktur Pelaksana IMF, Murilo Portugal, memuji upaya pemerintah Serbia untuk mengatasi dampak krisis keuangan global.

"Kinerja Serbia terpuji di bawah program ekonomi ... telah membantu dalam menyikapi spillovers dari krisis keuangan global sambil mendirikan pemulihan ekonomi moderat," kata Portugal dalam sebuah pernyataan.

"Sebuah langkah percepatan reformasi struktural akan membantu memperkuat pertumbuhan jangka menengah dan prospek pekerjaan, didukung oleh kembalinya arus masuk modal yang memadai, khususnya melalui investasi asing langsung."

Portugal mendesak pemerintah untuk membuat disiplin anggaran permanen tetap.

"Undang-undang tanggung jawab fiskal diajukan kepada parlemen berusaha melabuhkan kebijakan fiskal dalam jangka menengah ketika program dengan Dana berakhir," katanya.

"Sekarang waktunya untuk secara bertahap keluar pengaturan darurat yang diperkenalkan untuk mendukung kegiatan ekonomi sektor keuangan yang muncul dari krisis keuangan global," tambahnya. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010