New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia ditutup bervariasi pada Selasa waktu setempat karena laporan data ekonomi terbaru menghidupkan kembali kekhawatiran tentang pemulihan, meredam "rally" minggu lalu.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman November turun 34 sen menjadi 76,18 dolar per barel.
Tetapi minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan November naik 14 sen menjadi 78,71 dolar pada penutupan perdagangan.
Keyakinan dalam pemulihan ekonomi global dan pasar minyak terguncang setelah dua laporan menunjukkan ekonomi AS sedang kesulitan.
Sebuah laporan kunci oleh The Conference Board, sebuah perusahaan riset bisnis, mengatakan, warga Amerika pesimis tentang pemulihan ekonomi, melihat kondisi bisnis dan pasar kerjam emburuk.
Sebelumnya, indeks S&P/Case-Shiller menunjukkan harga rumah AS turun pada Juli dari bulan sebelumnya.
Analis mengatakan, investor pasar energi menarik napas setelah pekan lalu rally, yang memperlihatkan lonjakan harga minyak hampir tiga dolar.
Pasar "mengambil nafas. Minyak menurut pendapat saya telah overbought (kelebihan beli)," kata Victor Shum, seorang analis konsultan energi Purvin and Gertz.
"Sentimen pasar tampak tak menentu karena data makroekonomi global cukup miskin menyusul indikator ekonomi bervariasi dari Amerika Serikat dan Asia," kata analis Sucden Financial, Myrto Sokou.
"Investor akan tetap berhati-hati di tengah kondisi tidak menentu karena kekhawatiran baru tentang pemulihan ekonomi di zona euro terus mendominasi pasar dan membebani sentimen pasar," tambahnya.
Harga minyak telah ditutup beragam pada Senin di tengah kekhawatiran bagi kesehatan perekonomian dunia.
Phil Flynn, seorang analis minyak di PFG Best Research, mengatakan harga telah naik kuat pekan lalu didukung harga emas yang memecahkan rekor lebih tinggi. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010