Ambon (ANTARA) - Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan, penjajakan kerja sama "sister city" (kota kembar) antara Ambon dan Havana, Kuba, merupakan upaya memperkenalkan Ambon kepada dunia internasional.
"Pendekatan kerja sama ini secara tidak langsung Kota Ambon akan semakin dikenal bukan hanya di tingkat nasional tetapi di dunia internasional," katanya kepada ANTARA, Selasa.
Baca juga: Havana - Ambon jajaki "sister city"
Negara Kuba menurut, dari segi pendekatan historis memiliki sejarah yang kuat dengan Indonesia antara lain adanya hubungan pribadi Presiden Pertama Indonesia Soekarno dengan Perdana Menteri Fidel Castro.
Hubungan diplomatik antara dua negara secara resmi didirikan pada 22 Januari 1960 yang ditandai dengan kunjungan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno ke ibu kota Kuba, Havana.
Selain hubungan sejarah dari segi budaya dan karakter masyarakat Havana hampir mirip dengan Ambon yaitu musik menjadi napas dan kekuatan kedua masyarakat di wilayah tersebut..
"Atas dasar pertimbangan ini lalu duta besar Indonesia untuk Kuba, akan membangun hubungan kerja sama dalam bentuk sister city antara Ambon dan Havana," ujarnya lagi.
Baca juga: Ambon-Bandung jajaki menjadi kota kembar musik
Diakuinya, latar belakang budaya sikap dan keyakinan perilaku yang hampir sama yakni musik menjadi kekuatan dan harapan kedutaan menjajaki kerja sama kota kembar tersebut.
Dirinya melihat bahwa jika upaya tersebut bisa dikembangkan, menjadi salah satu upaya memperkenalkan Indonesia melalui Ambon di dunia internasional.
"Kita tahu bahwa Kuba dan Indonesia juga mempunyai hubungan kerja sama di bidang pertanian dan bidang lainnya, tetapi untuk musik ini ada keinginan yang kuat dari dubes dan pemerintah Havana," katanya.
Ambon maupun Havana dianugerahi UNESCO sebagai kota musik dan kota kreatif masing-masing pada Oktober 2019.
Baca juga: MoU kerja sama Kota Ambon-Vlissingen Belanda diperbarui
Baca juga: Ambon-India jajaki peluang kerja sama bidang musik
Baca juga: Ambon - Vlissingen lanjutkan kerja sama kota kembar
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021