Menurut tim Rotary Club, Harry Purwanto, di Kudus, Selasa, kegiatan sosial ini dipusatkan di Puskesmas Jekulo sejak beberapa hari lalu.
"Kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan wanita, khususnya para buruh pabrik rokok," ujarnya.
Ia mengatakan, terselenggaranya kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan PT Nojorono, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Puskesmas Jekulo.
Harry yang juga dokter spesialis kandungan itu mengungkapkan, pemeriksaan kanker serviks diharapkan dapat membantu masyarakat mengenali kanker leher rahim sejak dini, mengingat sebelum dilakukan pemeriksaan diberikan penjelaskan mengenai ciri-ciri terjadinya kanker leher rahim kepada para buruh.
Deteksi dini kanker serviks, katanya, menggunakan cara deteksi Inspeksi Visual dengan Asam asetat (IVA) test.
"Masing-masing buruh akan diperiksa kondisi leher rahimnya, Jika terjadi perubahan di dalam leher rahim otomatis akan diambil tindakan medis. Kegiatan kami tidak hanya `screening`, melainkan ada pengobatan juga," ujarnya.
Bagi buruh yang terkena kanker serviks, katanya, segera dirujuk ke rumah sakit, mengingat Puskesmas belum memiliki fasilitas mengobati penyakit yang berasal dari human papillomavirus (HPV) tersebut.
"Tanda-tanda mengalami kanker serviks, yakni mengalami keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital," ujarnya.
Sementara itu, President Rotary Club Kudus Stefanus JJ Batihalim mengungkapkan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Rotary.
Kegiatan sosial tidak hanya dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan kanker serviks, melainkan ada aksi penanaman pohon, IVA test, pemeriksaan tuberculosis (TB) paru di perusahaan rokok, hingga operasi katarak juga digelar. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010