Washington (ANTARA News/AFP) - Dana Moneter Internasional, Senin mengatakan, akan meminta 25 negara ekonomi terkemuka untuk menjalani ujian stabilitas keuangan setiap lima tahun dalam upaya untuk mencegah krisis keuangan global.

Dewan eksekutif IMF menyetujui langkah untuk mengalihkan dari penilaian sukarela menjadi tinjauan wajib mendalam bagi sektor keuangan 25 terkemuka di dunia, IMF mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Ke-25 ekonomi dipilih berdasarkan ukuran sektor keuangan mereka dan hubungan mereka dengan sektor keuangan di negara-negara lain, lembaga 187-negara mengatakan.

Selain terhadap pusat-pusat kekuatan negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Jerman dan negara-negara Eropa barat, kajian wajib baru berlaku bagi ekonomi berkembang seperti China, Hong Kong, Brazil, India, Meksiko dan Rusia.

Kelompok ini mewakili hampir 90 persen dari sistem keuangan global dan 80 persen kegiatan ekonomi global, IMF mencatat.

Penilaian stabilitas adalah komponen dari Program Penilaian Sektor Keuangan IMF, yang lembaga berbasis di Washington ini telah menawarkan pada dasar sukarela untuk negara-negara anggota lain.

Keputusan dewan eksekutif membuat kajian stabilitas wajib untuk 25 negara dengan "sektor keuangan penting secara sistemik" dalam upaya mengetahui risiko keuangan sehingga ekonomi global pulih dari krisis keuangan yang parah, IMF mengatakan.

"Keputusan dewan merupakan bagian penting dari tanggapan masyarakat internasional terhadap krisis baru-baru ini dan akan menopang kemampuan kita untuk melakukan pengawasan terhadap aspek kunci dari mesin ekonomi global -- sistem keuangan," kata John Lipsky, wakil direktur pertama dari IMF, dalam pernyataannya.

Program Penilaian Sektor Keuangan IMF, dibuat setelah krisis keuangan Asia di akhir 1990-an, bertujuan mendeteksi risiko terhadap kesehatan sektor keuangan di suatu negara tertentu. Program pertama dilakukan pada 2001.

Hasilnya diterbitkan oleh negara-negara secara sukarela. Amerika Serikat pusat krisis keuangan global yang meletus pada 2007, menghadapi kritik untuk keengganan untuk menjalani penilaian sampai akhir 2009. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010