"Jumlahnya motif gambar cadas sangat banyak, sekitar 488 motif gambar, tapi tidak semua bisa teridentifikasi oleh tim saat survei di Situs Kel Lein pada 2019," kata Arkeolog dari Balai Arkeologi Maluku Lucas Wattimena di Ambon, Senin.
Menurut dia, dari 488 motif gambar cadas prasejarah yang ditemukan di Situs Kel Lein hanya 375 atau sekitar 76 persen motif gambar yang berhasil diidentifikasi.
Motif gambar cadas yang teridentifikasi dikelompokkan dalam dua tipe, yakni tipe figuratif dan non-figuratif.
Gambar dengan motif tipe figuratif mencakup lukisan objek tertentu yang dapat dikenali seperti figur manusia (antropomorfik), hewan (zoomorfik), cap tangan, cap kaki, perahu, dan alat batu.
Sedangkan gambar dengan motif tipe non-figuratif meliputi lukisan abstrak yang terdiri atas garis, lingkaran, kombinasi garis dan lingkaran, dan bentuk geometris.
Lucas mengatakan bahwa ada sekitar 98 persen motif gambar cadas yang sudah aus dan mengelupas di Situs Kel Lein.
Selain itu, menurut dia, ada motif gambar yang tertutup lumut, tertutup serangga, tertutup kalsium karbonat atau aliran air, dan tertutup coretan tangan manusia.
Lucas menjelaskan, Situs Kel Lein merupakan sebuah ceruk dengan panjang kurang lebih 100 meter yang membentang di arah utara-selatan di Pulau Kaimear.
"Situs berada sebuah bukit tunggal. Masyarakat setempat menyebutnya Kel Lein Napatar yang berarti tebing batu besar," katanya.
Baca juga:
Balai Arkeologi tinjau temuan gambar cadas di Seram Bagian Barat
Lukisan gua di Leang Tedongnge petunjuk penting jalur migrasi purba
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021