Liwa, Lampung Barat (ANTARA News) - Usaha pembuatan keripik rumahan (Home Industri) di Kabupaten Lampung Barat berkembang pesat.
"Industri pembuatan keripik di Kabupaten Lampung Barat berkembang pesat, semua terlihat semakin menjamurnya masyarakat yang membuat usaha pebuatan keripik ini," kata Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kabupaten Lampung Barat, Zukri Amin, di Liwa, Selasa.
Dia menjelaskan, jenis usaha rumahan ini mudah dan menguntungkan," kata dia.
Zukri mengatakan, bila masyarakat menekuni usaha pembuatan keripik, optimis mampu tingkatkan perekonomian masyarakat.
"Industri pembuatan keripik, bila ditekuni dengan baik, mampu menghasilkan pendapatan berlebih, pasalnya sebagian besar bahan baku pembuatan produk ini, mayoritas ada di lahan perkebunan atau di lahan pertanian petani, sehingga masyarakat tidak terlalu sulit akan bahan baku utama keripik," kata Zukri.
Kemudian lanjut dia, masyarakat dapat menjadi petani sekaligus wirausaha yang handal," kata Zukri.
"Petani harus pintar memanfaatkan peluang dengan mengolah sendiri hasil pertanian, maka pendapatan petani tersebut meningkat hingga 40 persen lebih, sehingga perbandingannya jelas berbeda saat petani menjual langsung dengan dijadikan produk, yang paling penting, petani dapat semakin pintar dalam memanfaatkan peluang," katanya.
Lampung Barat kaya akan potensi alam baik perkebunan dan pertanian, yang mana di hasil dari dari keduanya mampu diolah untuk menjadi produk pasar.
Berlimpahnya aneka ubi di daerah ini menjadi peluang sendiri bagi masyarakat, untuk dikembangkan menjadi produk olahan makanan yang dapat dipasarkan, dan memiliki nilai ekonomis.
Data menunjukkan terdapat 60 lebih perajin keripik rumahan di Lampung Barat, mayoritas perajin membuat aneka keripik dengan aneka rasa dan aneka ubi.
Beberapa jenis keripik yang ada didaerah ini diantaranya, keripik talas, singkong, mantang, dan baru baru ini, masyarakat mulai melirik usaha keripik buah dijadikan produk olahan keripik, diantaranya, keripik pisang muli, salak, sawo, pepaya, dan rambutan.
Kondisi udara dingin, membuat jenis makanan ini digemari, bahkan setiap hari ribuan bungkus keripik berbagai ukuran ludes terjual, sehingga pengusaha keripik ini harus siap memenuhi permintaan konsumen setiap harinya.
Perajin keripik membuat aneka bentuk kemasan dengan harga cukup terjangkau, mulai dari harga Rp1.000 hingga Rp10.000 per bungkus.
Permintaan keripik akan melonjak bila mendekati musim libur dan hari besar, bahkan perajin terpaksa menambah produksi keripiknya untuk memenuhi pesanan.
Sementara itu salah seorang perajin keripik buah, di Pekon (Desa) Waspada, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat, Sri Yuni (42) mengatakan, menekuni usaha pembuatan keripik tergolong mudah.
"Usaha pembuatan keripik tergolong mudah, asalkan perajin tersebut dapat berinovasi dan berkreasi, sehingga masyarakat tidak bosan dengan rasa yang monoton," kata dia.
Dia mengatakan, kendala pemasaran luar daerah menjadi keluhan bagi perajin keripik di Lampung Barat," kata Sri.
Perajin itu menambahkan, berharap Pemkab Lampung Barat dapat membantu perajin dalam modal dan pemasaran terutama di luar daerah, sehingga produksi keripik perajin semakin meningkat," katanya. (ANT-049/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010