Mamuju (ANTARA News) - Fenomena La Nina disertai hujan yang terus menerus di Sulawesi Barat diperkirakan akan mengganggu produksi pertanian, demikian Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Muhammad Abduh, di Mamuju, Senin.
Dia mengatakan, fenomena La Nina yang terus terjadi di daerah ini disertai hujan deras menjadi ancaman serius terhadap 67.000 hektare lahan pertanian.
Ia mengatakan La Nina menjadi ancaman serius bagi lahan pertanian petani Sulbar karena hujan yang terus terjadi dapat mengakibatkan banjir yang akan merendam dan menggenangi lahan pertanian.
"Kalau fenomena La Nina masih terjadi, dan hujan merendam lahan pertanian, maka tidak akan ada antisipasi, baik pemerintah di tingkat pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten," katanya.
Menurut dia, kalau bencana alam seperti itu terjadi dan ketika sawah petani terendam banjir maka tidak akan dapat ditolak serta tidak ada solusinya lagi dan sawah petani akan terancam gagal panen.
"Kalau bencana alam siapa pun tidak akan ada yang mampu mengatasinya, paling tidak yang bisa dilakukan hanyalah mensiasati masa tanam padi petani untuk menghindari musim hujan yang lebih lebat, agar sawah tidak terendam banjir disaat umur tanaman padi masih muda,"katanya.
Oleh karena itu ia memprediksikan, produksi panen padi terakhir petani pada tahun ini, akan mengalami penurunan dari sebelumnya.
"Meskipun penurunan produksi padi belum bisa diperkirakan, namun produksi padi Sulbar tahun 2010 sekitar 375000 ton diyakini akan mengalami penurunan akibat gangguan badai lanina ini,"katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan La Nina yang melanda Sulbar akan berlangsung hingga Januari 2011.(*)
KR-MFH/M008
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010