Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Brebes, Masrukhi Backhro, Senin, mengatakan, 30 petani dari berbagai tempat di daerah itu dilatih selama sehari oleh narasumber peneliti Lembaga Penelitian, Pelatihan, dan Pengabdian Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Tobirin.
"Hingga saat ini petani yang tergabung dalam kelompok tani hanya sedikit mendapat informasi tentang perkembangan era pasar bebas termasuk menyangkut harga bawang di pasaran," katanya.
Tobirin mengemukakan, petani bawang setempat selama ini umumnya telah berpikir memroduksi komoditas itu dengan kualitas yang terbaik.
Namun mereka belum mengimbanginya dengan strategi pemasaran yang baik sehingga tidak bisa mengendalikan harga di pasaran.
"Petani bawang harus memperhitungkan ongkos produksi dan operasional sehingga tidak rugi saat panen," katanya.
Ia mengatakan, pelatihan tersebut memberikan pemahaman kepada petani agar secara mandiri mampu memasarkan produknya dan menyediakan bahan seperti bibit dan pupuk untuk kepentingan produksi. (*)
ANT/M029/B015/AR09
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010