Skenario pertandingan
Rusia lebih mendominasi penguasaan bola ketika menghadapi Finlandia pada pertandingan kedua setelah pelatih Stanislav Cherchesov merombak susunan pemainnya dengan mengganti kiper utama Anton Shunin dan palang pintu Andrei Semyonov.
Tetapi di luar itu, lini Rusia tetap saja kurang klinis dalam penyelesaian akhir. Ini menjadi pekerjaan rumah Cherchesov yang semestinya sudah mendapatkan jawabannya ketika mereka bertandang ke Copenhagen guna menghadapi Denmark.
Oleh karena itu, di samping akan kembali mempercayai penjaga gawang muda Matvei Safonov untuk menjaga pintu pertahanan Rusia, Cherchesov juga akan kembali memasang formasi 3-4-2-1 dengan Artem Dzyuba sebagai ujung tombak serangan.
Dmitri Barinov, Igor Diveev, Georgiy Dzhikiya akan rapat menjaga pertahanan dan melindungi Safonov dari trisula Denmark pimpinan Yussuf Poulsen.
Mereka akan diapit oleh dua bek sayap, Mario Fernandes dan Vyacheslav Karavaev, selain dilapisi dua gelandang bertahan Roman Zobnin dan Magomed Ozdoez.
Fernandes dan Karavaev memiliki tugas lain melancarkan tusukan dari sayap untuk memperluas area serangan Rusia. Manuver kreatif sampai sepertiga terakhir lapangan juga menjadi urusan dua gelandang serang Alekzey Miranchuk dan Aleksandr Golovin. Keduaya akan memasok bola ke depan dan membuka ruang kepada Dzyuba untuk mengoyak pertahanan Denmark sekaligus menciptakan pelung dan gol.
Baca juga: Rusia siap redam Denmark
Denmark kemungkinan menjawab Rusia dengan formasi 4-3-3. Poulsen, Andreas Cornelius, dan Martin Braithwaite akan menjadi inti dari unit serangan, namun transisi di antara pemain Denmark akan selentur sebelum ini sehingga di luar trio serang inisiatif meneror gawang Rusia bisa datang dari lini lain.
Duo gelandang Mikkel Damsgaard dan Pierre-Emile Hojjbjerg akan lebih aktif membantu menusuk pertahanan Rusia, sedangkan Thomas Delaney menyangga dua bek tengah yang akan tetap diperankan oleh Simon Kjaer dan Andreas Christensen.
Tugas menahan serangan lawan dari sayap dan sekaligus merancang ofensif dari kedua sisi lapangan diserahkan kepada Joakim Maehle dan Daniel Wass, sedangkan kiper Leicester City Kasper Schmeichel menjadi penjaga terakhir pertahanan Denmark.
Baca juga: Denmark siap sajikan penampilan magis demi kalahkan Rusia
Statistik kedua tim
Rusia kalah 0-3 melawan Belgia tapi menang 1-0 atas Finlandia, sedangkan Denmark kalah 0-1 dari Finlandia dan ditekuk Belgia 1-2. Dengan demikian, Rusia sudah mengemas tiga poin, sedangkan Denmark nol.
Satu-satunya pertemuan terakhir kedua tim terjadi dalam laga persahabatan di Copenhagen pada 29 Februari 2012 yang dimenangkan Rusia 2-0.
Ini putaran Euro kelima berturut-turut yang diikuti Rusia dan keenam dari tujuh kesempatan sebagai negara terpisah dari bekas Uni Soviet dan Persemakmuran Negara-negara Merdeka (CIS, negara-negara bekas Uni Soviet). Rusia debut pada 1996.
Uni Soviet juara Euro 1960, dan runner-up 1964, 1972 dan 1988. Sedangkan penampilan terbaik Rusia sejak merdeka adalah semifinal Euro 2008.
Ini keikutsertaan kesembilan Denmark dalam putaran final Piala Eropa, tapi yang kedua dalam empat edisi terakhir.
Denmark adalah juara Euro 1992, finis urutan keempat pada 1964 dan mencapai semifinal 1984, serta perempat final 2004.
Denmark kalah pada empat pertandingan terakhir putaran final Euro. Mereka hanya menang dua kali dalam 12 laga putaran final Euro terakhirnya (seri dua kali, kalah 8 kali).
Denmark adalah salah satu dari lima yang mencapai putaran final Euro 2020 tanpa satu kali pun kalah selama kualifikasi. Empat lainnya adalah Belgia, Italia, Spanyol dan Ukraina.
Kekalahan melawan Finlandia dan Belgia lalu membuat catatan Denmark di Copenhagen adalah 139 menang, 60 seri, 72 kalah.
Baca juga: Data dan fakta timnas Rusia di Euro 2020
Baca juga: Data dan fakta timnas Denmark di Euro 2020
Baca juga: Skenario perebutan sisa tiket 16 besar Euro 2020
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021