Jakarta (ANTARA) - Juara dunia tujuh kali dari tim Mercedes Lewis Hamilton menerima kekalahan atas Max Verstappen di Grand Prix Prancis pada Minggu dan mengakui telah melihat kecepatan sebenarnya dari mobil tim rival Red Bull.

Pebalap Inggris itu sudah menang di Sirkuit Paul Ricard pada 2018 dan 2019, dengan pengecualian tahun lalu ketika balapan dibatalkan karena pandemi COVID-19, namun harapannya meraih hattrick di Le Castellet sirna ketika Red Bull menjalankan strategi dua pitstop yang lebih manjur untuk membungkam duet tim Mercedes.

Balapan ketujuh di kalender itu menjadi kebalikan Grand Prix Catalunya pada Mei ketika Hamilton dari belakang memburu Verstappen, yang mengatakan ia merasa seperti sasaran empuk, di lap-lap terakhir yang ketat.

Kali ini giliran Hamilton yang nyaris juara, namun Verstappen pitstop untuk kedua kalinya dan menggunakan ban medium yang lebih segar dan cepat untuk mengejar dan menyalip mobil Mercedes bernomor 44 itu di lap penultima demi mengambil alih pimpinan lomba untuk kedua kalinya hingga finis pertama.

Baca juga: Verstappen kalahkan Hamilton di GP Prancis, hattrick untuk Red Bull

Dengan hasil itu, Hamilton kini tertinggal 12 poin dari Verstappen yang masih memuncaki klasemen sementara.

"Saya rasa kami melakukan tugas yang sangat baik hari ini dan hanya saja itu tidak bekerja," kata Hamilton seperti dikutip Reuters.

"Saya tidak benar-benar kecewa. Saya rasa saya menjalankan tugas terbaik yang bisa saya lakukan hari ini. Tentunya, ada hal-hal yang mungkin kami bisa lakukan lebih baik tapi secara keseluruhan mereka lebih cepat dari kami sepanjang akhir pekan ini.

"Ini adalah refleksi sebenarnya dari kecepatan yang mereka miliki," kata Hamilton soal Red Bull.

Hamilton tiba di Le Castellet setelah mencetak hanya tujuh poin dari dua balapan sebelumnya yang dimenangi Red Bull.

Baca juga: Verstappen rebut pole position Grand Prix Prancis

Baca juga: Mercedes modifikasi tombol 'ajaib' Hamilton setelah blunder di Baku

Pebalap berusia 36 tahun itu menyadari satu peluang kemenangan telah ia lewatkan dan saat ini masih bertahan dengan rekor 98 kemenangan dalam kariernya.

"Jika kita melihat ke belakang tentunya kami seharusnya pitstop lebih awal, sebelum mereka masuk pit dan keluar unggul di depan dan menerapkan dua pitstop, kami mungkin bisa memenangi balapan ini," kata Hamilton.

"Tapi itu masih akan sangat sulit. Kecepatan mereka sangat, sangat kuat.

"Jika dia (Verstappen) tidak membuat kesalahan di tikungan pertama, mereka mungkin saja bisa memimpin sepanjang lomba," ujar Hamilton.

Verstappen start dari pole, tapi melebar setelah start, memungkinkan Hamilton mengambil alih pimpinan lomba hingga pitstop pertamanya, ketika strategi undercut Red Bull membuat sang pebalap Belanda keluar di depan Hamilton sebelum menariknya lagi untuk pitstop kedua.

"Ban Lewis sangat habis," kata Verstappen di pengujung lomba. "Sangat mudah menyalipnya."

Baca juga: Bos tim Alpine pastikan tidak ada klausul Mercedes dalam kontrak Ocon
Baca juga: Verstappen puncaki FP2 GP Prancis, unggul 0,008 detik dari Bottas
Baca juga: Bottas pimpin finis 1-2 Mercedes di FP1 Grand Prix Prancis

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021