Anggota Majelis Pengurus Harian PGI Wilayah Lampung, Agus Sutomo, di Bandarlampung, Minggu, menyatakan sikap bijak dalam menghadapi persoalan bangsa yang terjadi saat ini mutlak diperlukan, agar tidak menjadi pemicu ketidakharmonisan hubungan antarumat beragama.
"Kita tahu ada upaya memprovokasi ketidakharmonisan antarumat beragama, salah satunya dengan insiden penusukan di Bekasi, namun kita jangan terpancing," kata dia.
Selain itu dia juga menekankan tentang pentingnya tekad untuk mengambil peran dalam penyaluran aspirasi umat Kristiani sebagai kaum minoritas, dengan cara menjadi bagian sebagai anggota DPR dan DPRD.
"Ini penting, agar kita bisa mengambil peran dalam membangun bangsa ini ke depan," kata dia.
Menurutnya, selama ini umat Kristiani hanya menjadi penonton dan belum mempertimbangkan untuk menjadi bagian dari pelaku yang memperjuangkan aspirasi bagi kemajuan bangsa dan negara.
Dia menyatakan hal tersebut dalam Ibadah Raya Peringatan Hari Ulang Tahun ke-60 PGI, yang diadakan di Balai Keratun Komplek Pemerintah Provinsi Lampung, Minggu malam.
Tema acara tersebut adalah "Tuhan itu baik kepada semua orang", dan sub tema "Bersama-sama seluruh komponen bangsa mewujudkan masyarakat majemuk Indonesia yang berkeadaan inklusif, adil, damai dan demokratis".
Acara itu dihadiri oleh 500-an umat dari sekitar belasan gereja yang bernaung di bawah PGI Wilayah Lampung.
Acara diawali dengan ibadah raya, dengan pemberi kotbah, Pendeta DR Frans Ladestam M Sinaga, yang juga mengetengahkan materi tentang pentingnya menjaga kesatuan dalam keberagaman.
"Agama dibuat untuk kebaikan seluruh umat manusia, dan peringatan hari jadi ini dapat menjadi momentum untuk menjaga keberagaman," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Lampung, yang sambutan tertulisnya dibacakan oleh Kepala badan Kesbangpol Pemprov Lampung, Hidayat, meminta agar PGI dapat memberi sumbangsih dalam membina kondusivitas di dalam keberagaman umat beragama, demi stabilitas pembangunan.
"Keberadaan umat Kristiani memiliki peran strategis dalam pembangunan kerukunan umat beragama, sehingga momen ini dapat dijadikan momentum untuk meningkatkannya," kata dia. (ANT-046/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010