Pemantauan di Majene, Minggu, hujan yang berlansung sejak pukul 19,00 wita hingga pukul 21,00 wita mengakibatkan banjir terjadi dan merendam dua Kecamatan yang ada di Kabupaten Majene yakni Kecamatan Banggae dan Banggae Timur.
Kelurahan Labuang di Kecamatan Banggae yang terletak di pusat Kota Majene terendam banjir, sehingga jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan antara Kabupaten Majene dengan Kabupaten Mamuju maupun dengan Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan yang melintas di kelurahan itu, turut terendam banjir hingga ketinggian satu meter.
Akibatnya, jalur Trans Sulawesi itu sulit dilalui kendaraan yang akan melintas, baik yang akan menuju Kabupaten Mamuju dan menuju Kota Makassar.
Pasar sentral Majene yang terletak di Kelurahan itu juga terendam banjir, sejumlah pedagang pasar sentral Majene yang memiliki sekitar 300 lods tersebut tampak mengungsikan dagangannya ketempat yang lebih aman karena ketinggian air banjir dipasar itu, setinggi lutut manusia dewasa.
Mereka tampak panik dan takut akan merugi kalau sampai dagangannya digenangi air, meskipun juga sebagian dagangan pedagang di pasar itu sudah ada yang terendam banjir.
Kelurahan Banggae di Kecamatan Banggae Timur juga terendam banjir setinggi lutut manusia dewasa, sejumlah kantor pemerintah maupun sekolah dikelurahan itu juga tergenang banjir.
Ratusan pemukiman warga yang ada di Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae dan Kelurahan Banggae, Kecamatan Banggae Timur juga direndam banjir setinggi lutut manusia dewasa, warga tidak dapat berbuat banyak ketika rumahnya digenangi air dan hanya bisa pasrah.
"Banjir yang merendam rumah, sekolah, kantor dan pasar di dua Kecamatan di Kabupaten Majene ini, terjadi tanpa disangka-sangka oleh warga, karena hujan sangat singkat namun banjir begitu cepat terjadi," kata Fatma salah seorang warga.
Ia menduga banjir di Kecamatan itu terjadi karena sungai Saleppa yang terletak di Kota Majene tidak mampu menampung air hujan yang datang dari hulu sungai tersebut.
"Warga hanya bisa pasrah dan tidak dapat berbuat banyak ketika air banjir datang karena tidak ada tempat mengungsi kecuali menunggu air banjir surut," katanya.
Menurut dia, banjir yang terjadi di dua kecamatan di Kota Majene tersebut sudah yang keduakalinya terjadi dalam setahun terkahir ini. (MFH/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010