Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Dua serangan pesawat tak berawakAS menewaskan tujuh gerilyawan Minggu di kawasan suku Pakistan dekatperbatasan Afghanistan, kata sejumlah pejabat.
Kedua seranganitu terjadi di desa Asar di daerah Datta Khel, sekitar 50 kilometersebelah barat Miranshah, kota utama di kawasan suku Waziristan Utarayang dikenal sebagai sarang Taliban dan militan yang terkait denganAl-Qaeda.
"Pesawat AS menembakkan tiga rudal ke kendaraan militan, yangmenewaskan empat pemberontak," kata seorang pejabat keamanan senior didaerah itu, menunjuk pada serangan udara pertama.
Kewarganegaraan mereka yang tewas belum diketahui, tambah pejabat itu.
Seorang pejabat keamanan lain di daerah tersebut mengkonfirmasi serangan itu dan jumlah korban.
Serangan kedua, yang juga ditujukan pada sebuah kendaraan, menewaskan tiga gerilyawan di desa yang sama.
"Empat rudal yang ditembakkan dari sebuah pesawat tak berawak AS kesebuah kendaraan yang pergi ke lokasi serangan pertama untuk melakukanpertolongan menewaskan tiga militan," kata seorang pejabat keamanansenior di daerah itu.
Kedua serangan itu dilakukan sekitar 24 jam setelah serangan serupaoleh pesawat tak berawak, juga di daerah Datta Khel, yang menewaskanempat gerilyawan pada Sabtu. AS telah melancarkan 18 serangan udarasemacam itu hanya dalam waktu 23 hari di Waziristan Utara.
Serangan-serangan rudal AS menewaskan lebih dari 100 militan sejak 3September di kawasan itu, yang disebut-sebut Washington sebagai tempatpaling berbahaya di Bumi.
Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadappara komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimanamilitan bersembunyi di kawasan pegunungan yang berada di luar kendalilangsung pemerintah Pakistan.
Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjatasangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipilyang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marahpenduduk Pakistan.
Lebih dari 1.100 orang tewas dalam lebih dari 130 serangan pesawat takberawak di Pakistan sejak Agustus 2008, termasuk sejumlah militansenior. Namun, gempuran-tempuran itu telah mengobarkan sentimenanti-Amerika di negara muslim konservatif itu.
AS meningkatkan serangan rudal oleh pesawat tak berawak ke WaziristanUtara setelah seorang pembom bunuh diri Yordania menyerang sebuahpangkalan AS di seberang perbatasan di provinsi Khost, Afghanistan,pada akhir Desember, yang menewaskan tujuh pegawai CIA.
Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpaskelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengahmeningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukaninternasional di Afghanistan.
Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusanTaliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelahinvasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban diAfghanistan.
Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan sukuWaziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.
Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dananalis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikandiri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.
Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait denganAl-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukanAmerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagaisasaran serangan rudal pesawat tak berawak.
Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutumereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaurdan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dariWaziristan Selatan.
Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militanmuslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009,militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengitberbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.
Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak merekamelancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandanoperasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yangberkebangsaan Mesir.
Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.
Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompokmilitan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembalikekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi diAfghanistan. (M014/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010