Dumai (ANTARA News) - Razia teroris jajaran Polisi Resor (Polres) Kota Dumai, Riau, pada malam kedua, Sabtu (25/9), beralih ke jalur lintas utara Riau yang menghubungkan Sumatera Barat-Riau, sebelumnya di perbatasan Sumatera Utara-Riau.
Kepala Polres Dumai, AKBP Hersadwi Rusdiono, kepada ANTARA News di Dumai, Minggu, mengatakan bahwa selain untuk mencegah pelarian kelompok bersenjata yang telah menyerang Markas Polsek Hamparan, Sumatera Utara, pengalihan operasi di jalur utara Riau yang menghubungkan Sumatera Barat-Riau merupakan antisipasi empat pelaku perampokan anjungan tunai mandiri (ATM) di Padang yang masih buron.
Ia menjelaskan, perampok berjumlah 8 orang beraksi pada Sabtu sekitar pukul 02.00 WIB. Dua Pelaku tewas ditembak, 2 orang lainnya luka dan 4 orang masih buron. Polisi mendalami keterlibatan mereka dengan aksi terorisme di Medan, Sumatera Utara.
"Razia kali ini ada sekitar 30 personel dari dua sektor yakni Dumai Timur dan Bukit Kapur dengan dipimpin oleh Kepala Polisi dua sektor tersebut," terangnya.
Seorang perwira kepolisian yang memimpin razia tersebut, AKP Jasri Tabing, mengatakan bahwa dalam razia teroris ini, petugas diinstruksikan merazia sejumlah kendaraan khususnya roda empat.
"Razia malam ini digelar pukul 21.30 hingga pukul 23.00 WIB," ujarnya.
Dalam razia tersebut melibatkan polisi berseragam dan berpakaian preman yang melengkapi diri dengan senjata api laras panjang melakukan pemeriksaan terhadap pengendara dan penumpang roda empat. Sejumlah mobil yang diperiksa, beberapa diantaranya bernomor polisi luar provinsi, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, Palembang, dan Jakarta.
Razia dimulai sekitar pukul 21.00 WIB. Namun hingga pukul 22.00 WIB, aparat kepolisian belum menemukan adanya pengendara berikut penumpang yang mencurigakan.
Baru sekitar pukul 22.20 WIB, petugas memeriksa 10 penumpang angkutan umum jenis mini bus dengan nomor polisi BM 7151 RU dengan gerak-gerik mencurigakan. Kesepuluh penumpang tersebut diduga calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal asal Lampung yang akan ditransit melalui Pelabuhan Dumai.
Kepala Satuan Unit Reskrim Polsek Dumai Timur, Ipda Sinurat, menerangkan, kesepuluh calon TKI ilgal itu saat ini sedang mendekam ditahanan Polsek Dumai Timur untuk menjalani pemeriksaan mendalam.
"Untuk penampungnya yang diduga berdomisili di Dumai, juga akan kita mintai keterangan atas legalitas mereka yang hingga kini belum dapat menunjukkan paspor resmi," katanyam menambahkan.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010