Gaza (ANTARA News/Reuters) - Mesir telah membebaskan seorang pejabat penting keamanan Hamas setelah menahannya selama 10 hari karena yang media Kairo lukiskan sebagai tuduhan keterlibatan dalam penyelundupan ke Jalur Gaza dan pembunuhan seorang penjaga perbatasan Mesir.

Hamas, kelompok Islam yang memerintah Gaza, mengatakan Mohammed Dababesh yang dibebaskan Jumat itu telah kembali ke Palestina.

"Pembebasan itu terjadi sebagai hasil dari kontak antara Hamas dan pemimpin Mesir. Itu juga bukti bahwa tuduhan yang dilaporkan itu palsu dan tidak benar," kata jurubicara Hamas Sami Abu Zuhri.

Seorang pejabat keamanan Mesir di Kairo mengkonfirmasi tidak ada alasan untuk terus menahan pejabat Hamas itu.

"Dababesh dibebaskan setelah dipastikan ia tidak terlibat dalam urusan yang mengganggu keamanan Mesir. Tidak ada tuduhan yang diberkas terhadap dia," kata pejabat itu, yang menolak disebutkan namanya.

Dababesh, seorang anggota senior dinas keamanan internal Hamas, ditahan pada 13 September saat mendarat di bandara Kairo dari Arab Saudi.

Mesir adalah satu dari dua negara Arab yang memiliki perjanjian perdamaian dengan Israel dan membantu upaya negara Yahudi itu untuk mengucilkan Gaza. Perbatasan Mesir-Gaza telah diawasi dengan ketat untuk mencegah penyelundupan dari padang pasir Sinai.

Kairo juga telah berusaha, tanpa berhasil, untuk menyembuhkan keretakan antara Hamas dan pemerintah presiden Palestina Mahmoud Abbas yang didukung Amerika Serikat. Pemerintah Abbas telah menahan goyangan di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Abu Zuhri mengatakan sedikitnya 40 anggota Hamas dan kelompok Palestina lainnya masih dalam tahanan Mesir, dan meminta agar mereka dibebaskan juga.

"Kami mengharapkan bahwa pembebasan Dababesh akan menjadi langkah pertama ke arah hubungan yang benar antara Hamas dan para pemimpin Mesir dan menghasilkan diakhirinya penahanan warga Palestina di penjara mereka," ujarnya.

Pembebasan Dababesh itu merupakan perkembangan lain dalam hubungan Mesir dan Hamas dalam beberapa hari belakangan ini.

Sebelumnya, kepala inelijen Mesir Omar Suleiman telah mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Hamas Khaled Meshaal, di Arab Saudi. Menurut laporan, keduanya membicarakan kemungkinan upaya untuk memulai lagi pembicaraan rekonsiliasi Hamas-Fatah yang terhenti.(*)

(Uu.S008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010