Waykanan, Lampung (ANTARA News) - Ratusan umat Hindu Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung merayakan Hari Saraswati yang merupakan hari turunnya ilmu pengetahuan.
Ketua Seksi Upanisad (juru dakwah) Parisada Hindu, Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, I Made Sutarma di Balisadhar, Sabtu, mengatakan ilmu pengetahuan dan kecerdasan membuat manusia terbebas dari kebodohan.
"Tanpa ilmu pengetahuan, kita tidak akan mampu menuju kebenaran sejati dan kebahagiaan abadi, sebab pada kenyataannya, seringkali kita diselimuti kebodohan dan ketidakbenaran, contoh nyata dalam kehidupan modern ini, banyak generasi muda yang pengetahuannya kurang, terjebak narkoba atau pergaulan bebas," jelasnya menambahkan.
Hikmah lain dari memperingati Hari Raya Saraswati, menurut dia, umat Hindu bisa mempelajari simbol-simbol shakti (istri) Dewa Brahma Pencipta Alam Semesta itu.
"Di depan Dewi Saraswati ada angsa, unggas yang bisa mengambil susu, kendati susu itu dituangkan pada lumpur sekalipun, bisa ia pilah. Hal tersebut merupakan inspirasi supaya manusia hidup bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk guna menjadi orang yang lebih bijaksana," jelasnya.
Lalu ia menambahkan, Saraswati berasal dari dua suku kata, yaitu Saras dan Wati. Saras berarti aliran air, adapun Wati ilmu pengetahuan. Jika disatukan, maka Saraswati bermakna ilmu pengetahuan yang tidak pernah putus sebagaimana aliran air.
"Dewi Saraswati bisa disebut juga Sarada atau pemberi arti, sebutan lain bagi perempuan jelita di atas teratai putih yang dipuja setiap enam bulan sekali oleh umat Hindu Dharma pada wuku Watugunung hari Saniscara (Sabtu) ialah Vagiswari, yang berarti guru tutur bahasa. Adapun nama lainnya ialah Mahavidya yang berarti ilmu yang maha tinggi," jelasnya.
Menurut ia lebih lanjut, hari Saniscara (Sabtu) Umanis wuku Watugunung, Sasih Kapat tahun 1932 atau 25 September 2010 Masehi, sekitar 2.500 warga Kampung Balisadhar, Kecamatan Banjit, Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, memperingati Hari Saraswati di Pura Banjar Geger, Pura Kahyangan Bunga, Pura Puse Dalem Bale Agung dan seluruh pura di daerah itu.
Dengan harapan utama, Tuhan Yang Maha Esa menjadikan umat manusia cerdas dan benar dalam perkataan, perbuatan dan pikiran sehingga tercapai tujuan, pencerahan serta kebahagiaan. (*)
(ANT-247/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010