Jakarta (ANTARA News) - Pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2010-2015 di Jakarta, Sabtu, sempat diwarnai kericuhan saat sejumlah peserta sidang ada yang menginterupsi ketentuan penulisan nama kandidat dalam kertas suara.
Sidang pemungutan suara sempat ricuh karena ada seorang peninjau Munas yang memaksa berbicara sebelum pemungutan suara dilakukan dan tidak mau dihentikan.
Peninjau Munas yang bernama Jon yang berasal dari salah satu asosiasi pengusaha itu mempertanyakan aturan penulisan nama yang dinilainya terlalu kaku.
Interupsi itu kemudian memunculkan interupsi-interupsi dari sejumlah peserta terkait tata tertib pemungutan suara terkait penulisan nama calon yang akan dipilih.
Karena interupsi mengenai masalah itu susul menyusul, Ketua Sidang Adri Istambul L.G memutuskan untuk menskors sidang selama beberapa menit dan memanggil para kandidat dan penyelenggara.
Namun tindakan itu tidak bisa langsung menghentikan interupsi. Interupsi baru berhenti setelah Ketua Sidang memberikan penjelasan secara jelas dan pelan mengenai penulisan nama dalam penyampaian hak suara.
Sebagaimana telah diberitakan, Ketua Umum Dewan Pengurus Kadin Indonesia periode 2010 - 2015 dipilih dalam Musyawarah Nasional VI Kadin di Jakarta Convention Center (JCC) pada hari Sabtu ini.
Kandidat ketua umum antara lain Ketua Umum Pergantian Antar Waktu Kadin Indonesia Adi Putra Darmawan Tahir, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin, Suryo Bambang Sulisto, dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Investasi dan Perhubungan, Chris Kanter.
Selain itu, kandidat lainnya adalah Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Sandiaga Salahuddin Uno, dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Lembaga Keuangan Nonbank, Asuransi, dan Pasar Modal, Wishnu Wardhana.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya pada pembukaan Munas Kadin VI, Jumat (24/9), mengemukakan harapannya agar pemilihan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia periode 2010-2015 dapat berlangsung baik, damai, dan demokratis.
Selain itu, Presiden juga mengemukakan agar pemilihan ketua umum tersebut dapat sesuai dengan kepentingan Kadin dan peluang dunia usaha yang lebih besar pada masa depan.
Dalam pidatonya, Presiden juga mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada Kadin atas kerja sama yang erat dengan pemerintah selama ini, terutama ketika menghadapi krisis pangan, energi dan ekonomi dunia pada 2008.
Kepala Negara mengatakan, kerja sama dan kemitraan antara pemerintah dan Kadin berguna agar pemerintah dan dunia usaha mengetahui bersama ragam serta kompleksitas masalah ekonomi nasional, regional, dan dunia yang tengah dihadapi.(*)
(T.M035*M040/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010