Seoul (ANTARA News/AFP) - Tiga warga Korea Utara, yang diselamatkan di lepas pantai Korea Selatan pekan lalu, akan mendapat suaka di Korea Selatan, kata kementerian unifikasi Seoul, Sabtu.
Mereka diselamatkan dari kapal kecil mereka yang ditemukan terapung-apung di lepas pantai timur dekat pulau Ulleung-do, Senin pekan lalu, katanya.
Namun orang keempat yang diselamatkan bersama mereka minta dipulangkan ke negaranya.
"Pada pagi ini, kami memutuskan merepatriasi orang Korea Utara (keempat itu)," kata kementerian itu dalam pernyataannya.
Ketiga orang lainnya akan ditangani sesuai dengan "prinsip-prinsip kemanusiaan", katanya, mengindikasikan bahwa mereka akan diizinkan untuk tinggal di Korea Selatan.
Juru bicara kementerian, Lee Jong-Joo, menjelaskan secara rinci mengenai keempat warga Korea Utara itu, termasuk pekerjaan mereka, nama dan alamat.
Namun belum jelas apakah mereka memang merancang untuk membelot ataukah mereka memutuskan untuk menetap di Korea selatan hanya setelah mereka diselamatkan.
Insiden itu terjadi pada saat negara komunis bersenjata nuklir itu membuat isyarat-isyarat damai kepada Korea Selatan, yang masih marah berkaitan tuduhan bahwa Pyongyanglah yang mentorpedo salah satu kapal perangnya pada Maret, yang menewaskan 46 pelaut.
Pyongyang telah memulangkan awak sebuah kapal Korea selatan yang dituduh melakukan penangkapan ikan secara liar di perairannya, dan mengusulkan dilanjutkannya kembali program reuni bagi keluarga-keluarga yang terpisah sejak perang 1950-1953.
Telah ada serentetan pembelotan yang berlayar di laut oleh warga Korea Utara ke Korea Selatan tahun ini, yang dimungkinkan karena ketatnya keamanan oleh China di sepanjang perbatasannya dengan Korea Utara.
Surat kabar JoongAng Ilbo, mengutip sumber-sumber pemerintah mengatakan, ada lima kasus semacam pada pertengahan tahun pertama tahun ini.
Kebanyakan dilakukan oleh warga sipil yang melarikan diri dari Utara dan pertama-tama menuju China, kemudian meneruskan perjalanan ke negara ketiga sebelum mendapatkan izin menetap di Korea Selatan.
Hampir 18.000 orang tiba di Korea Selatan sejak Perang Korea 1950-1953.(*)
(Uu.H-AK/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010