"Kesempatan kita ada, untuk mendapat enam emas di cabor taekwondo, sepak takraw, menembak, panjat tebing, layar dan selam," kata Ketua KONI Kaltara Muhammad Nasir di Tarakan, Sabtu.
Dia juga memastikan bahwa semua atlet yang ikut pada PON XX dari Kaltara merupakan asli dari Kaltara, tidak membawa atlet dari daerah lain.
"Selama saya jadi ketua KONI, tidak menghendaki adanya atlet dari luar. Kita berusaha atlet itu, anak daerah sendiri walaupun dia tidak dapat medali, tapi bisa kita bina selanjutnya," kata Nasir.
Baca juga: KONI Kaltara ikuti 12 cabang olahraga pada PON di Papua
Baca juga: Gubernur Kaltara optimistis sepak takraw raih emas pada PON di Papua
Sementara itu, untuk anggaran atlet mengikuti PON tersebut Pemerintah Provinsi Kaltara mengalokasi dari APBD murni 2021 sebesar Rp4 miliar, sementara awalnya KONI mengajukan sebesar kurang lebih Rp22 miliar.
Menurut dia, rencananya pada minggu ini, dana tersebut akan cair karena sudah ada di bagian keuangan Pemprov Kaltara. Sedangkan sisa dari nilai yang diajukan, ke APBD Perubahan selanjutnya.
"Dana Rp4 miliar akan didistribusikan khusus untuk cabor yang lolos PON terutama itu. Biaya lainnya terutama untuk kebutuhan sekretariatan," katanya.
Namun intinya dana APBD tersebut untuk 12 cabor yang lolos PON melakukan pemusatan latihan sampai September 2021.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menargetkan kontingen Kaltara dapat masuk dalam peringkat 20 besar PON XX Papua.
Baca juga: KONI Papua gelar vaksinasi bagi atlet PON XX
Baca juga: Kemenpora intensif kawal persiapan 100 hari jelang PON Papua
Baca juga: Kabupaten Jayapura segera terima Rp94,8 miliar untuk PON Papua
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021