Banjir antara lain terjadi di Jalan Angkatan 45 dan Jalan Kapten Rivai sehingga arus lalu lintas di jalur itu macet.
Roni (46) sopir angkutan kota jurusan Ampera - Pakjo mengaku tidak menyangka kalau hujan yang awalnya gerimis tersebut menyebabkan mobilnya mogok.
Padahal angkot yang dikemudikannya penuh penumpang, katanya.
Menurut dia, akibat kendaraan yang dikemudinya mogok dia terpaksa berhenti cukup lama dan bertahan dalam mobil.
Karena untuk mengetahui kerusakan kendaraan tersebut hujan deras sehingga tidak bisa keluar mobil, tambahnya.
Bukan hanya angkot jurusan Ampera - Pakjo yang terjebak banjir tetapi sejumlah kendaraan pribadi dan motor lainnya juga tampak kesulitan melintasi jalan yang digenangi air sekitar 30 centimeter itu.
Banjir ternyata tidak hanya terjadi pada sejumlah jalan utama tetapi sejumlah rumah di Jalan Dwikora I, Kecamatan Bukit Kecil juga kebanjiran.
Ida (40) warga yang kebanjira mengatakan, hampir semua warga yang bermukim tidak juah dari rumah mereka halamannya tergenang air sampai 50 centimeter.
Namun, biasanya banjir seperti ini cepat surut ketika hujan berhenti, kata dia.
Dia menjelaskan, karena kediaman mereka tidak jauh dari sungai jadi banjir dianggap hal biasa.
Warga hanya berupaya banjir tidak masuk ke rumah dengan menghalangi air dengan peralatan seadanya, ujar dia.
Sebelumnya Kepala Dinas PU Bina Marga dan PSDA Palembang, Kira Tarigan mengatakan pihaknya terus berupaya optimal memperbaiki drainase dan optimalisasi kolam retensi.
Program tersebut menjadi kegiatan setiap tahun namun memang Palembang merupakan kota rawa yang rawan genangan air, kata dia.
(ANT-037/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010