London (ANTARA News) - Indonesia berhasil mengkantongi transaksi eceran sebesar Rp 600 juta, tepatnya 52.808 ribu Euro selama sepekan pameran dagang Indonesia di Accenta Flander International Expo Gent, Belgia.
Empat puluh perusahaan Indonesia bergerak dari industri kreatif bisnis perhiasan, kerajinan, spa, furnitur, pakaian jadi/garmen menjadi peserta dalam pameran yang dibuka PM Belgia Yves Leterme dan Wamendag RI Mahendra Siregar, ujar Minister Counsellor Pensosbud Diplik KBRI Brussels PLE Priatna, dalam siaran pers yang diterima Antara, Sabtu.
Minister Counsellor Ekonomi Dewi Kusumastuti, dan Counsellor Ekonomi KBRI Brussels, Sigit Widianto mengatakan WatoeLimo perusahaan pengolah batu natural stone dalam pameran sepakati melakukan kontrak pemesanan 20 ribu vas bunga dari batu senilai 300 ribu Euro atau sekitar Rp 3,5 milyar dengan Ikea-Swedia.
Sementara itr PT Sarinah Jakarta di bawah Presdir Jimmy Gani mengadakan kontak dagang dengan Creneau International, perusahaan Interior Design yang mengunakan produk Indonesia untuk sebanyak 600 cafenya yang tersebar di banyak negara.
Menurut PLE Priatna, Industri makanan/minuman PT Fortunium juga sepakati untuk membuka kontrak ekspor Kakao sebanyak 10 ribu ton per tahun.
Sementara itu Atase Perdagangan KBRI Brussels, Oke Nurwan mengatakan CV Cahaya Rotan Mas juga berencana meng ekspor wooden craft untuk pasar Belgia dan Perancis.
Total ekspor non migas RI ke Belgia, mencapai 230 juta Euro sekitar 2,3 triliun, Januari-Maret 2010 berada diperingkat ke 16 mitra dagang Belgia dan posisi kedua ekspostir dari negara ASEAN ke Belgia.
Komoditas utama ekspor non migas RI ke Belgia berupa alas kaki, musical boxes, matrice support, televise, alas kaki. Sementara total impor RI dari Belgia, Jan-Maret 2010 mencapai 109 juta Euro, berupa butter milk , wadding dan lainya. Indonesia berada diperingkat ke 26 importir dari Belgia.
Pameran dagang yang dikemas bersamaan waktunya dengan festival budaya Indonesia selama sepekan di tiga kota di Belgia menjadi ajang promosi Indonesia, tidak hanya dari sisi ekonomi tapi juga budaya yang berhasil merebut perhatian public, demikian PLE Priatna.(*)
U.ZG/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010