Solo (ANTARA News) - Tim Nasional Usia 16 Tahun tidak mampu memenuhi ambisisnya karena dikalahkan oleh kesebelasan China dengan skor 1-3 pada kejuaraan sepak bola ASEAN Football Federation U-16 Championship 2010 di Stadion Manahan Solo, Jumat malam.
Gol Tim China diciptakan pada menit ke-15 oleh Liang Yu, Chen Shuo menit ke-30 babak pertama, dan Shen Tianfeng menit ke-68 babak kedua, sedangkan satu gol untuk Tim Indonesia dicebloskan oleh Sun Zhengao akibat bunuh diri pada menit ke-58 babak kedua.
Pertandingan antara Timnas melawan China tersebut pada babak pertama sebetulnya berjalan menarik, karena sebelum pertandingan turun hujan sehingga lapangan sedikit licin.
Pemain Tim China yang memiliki kelebihan poster tubuh dalam menguasai pertandingan, mereka melakukan umpan umpan bola atas sehingga setiap melakukan duel Purwa Putra dan kawan kawan selalu kalah.
Tim China yang dikapteni Hu Weiwei terus melakukan penekanan baik melalui sayap kiri maupun kanan, bahkan mereka juga sering melakukan serangan dari lapangan tengah. Pada babak pertama ini memang bola dikuasai oleh Tim China.
Namun, China baru dapat menciptakan gol pada menit ke-15 babak pertama. Gol China berawal dari lemparan bola keluar yang diterima pemain sayap kiri Zhen Dalum dan memberikan umpan silang ke depan gawang timnas.
Liang Yu pemain depan China yang berdiri bebas di depan gawang Timnas memanfaatkan bola silang tersebut dengan baik. Dia dengan sekali sentuhan kaki kanannya, bola melambung dan tidak bisa dijangkau kiper Achmad Risky Kurniawan, sehingga merubah kedudukan menjadi 0-1 untuk China.
Gol kembali terjadi ke gawang tuan rumah pada menit ke-30, setelah berawal dari tendangan bebas yang luar kotak pinalti gawang Indonesia yang dilakukan oleh pemain nomor punggung sembilan Zhen Dalun. Tendangan Zhen yang memberikan bola silang ke mulut gawang Timnas dan disambut Chen Shuo dengan tendanga keras merobek gawang Achmad Risky, sehingga merubah kedudukan menjadi 0-2.
Pada babak pertama pertahanan Tim Indonesia yang dikoordinasi oleh Purwa Putra harus bekerja keras menghalau bola serangan lawan.
Timnas pada babak pertama mendapatkan satu peluang emas untuk mengejar gol dari China pada menit ke-43 melalui tendangan keras kaki Hendriko Kiko Masko yang memanfaatkan bola muntah.
Namun, bola pemain nomor punggung dua back timnas tersebut keluar beberapa centimeter ke samping kanan gawang China. Sehingga, hingga babak pertama berakhir kedudukan tetap 0-2 untuk China.
Memasuki babak kedua, Timnas besutan pelatih Mundari Karya tersebut mulai melakukan inisiatif penyerangan dengan menampilkan bola-bola pendek. Purwa Putra dan kawan-kawan mulai berani melakukan penyerangan ke pertahanan China.
Timnas dengan memasukan dua pemain penggatinya Dwi Yusup menggantikan Hendriko, Robin Bagus masuk dan Ricki Bardes ditari keluar. Sehingga, Timnas mampu mengimbangi permainan China yang menampoilkan permainan cepat.
Timnas yang berani keluar menyerang ke pertahanan lawan akhirnya membuahkan hasil gol. Gol tuan rumah berawal dari umpat terobosan yang dilakukan oleh Hendriko kepada Angga ke pertahanan lawan.
Tendangan pemain nomor punggung 20 Angga Febriyanto yang bolanya mengarah ke gawang lawan tersebut, dihalau oleh pemain belakang China Sun Zhenngao, tetapi bola justru masuk ke gawnag sendiri, sehingga merubah 1-2.
Timnas yang mendapat satu gol tersebut membuat Purwa Putra dan kawan kawan bangkit melakukan serangan untuk menyamai gola dari china. Peluang emas untuk menambah gol gagal, setelah terjadi kemelut di depan gawang China, tendangan keras Angga membentur mistar gawang China, sehingga kedudukan tidak berubah tetap 1-2.
Bahkan, Timnas kembali kemasukan gol pada menit ke 68 babak kedua dari China, setelah tendangan Shen Tiangfeng yang bolanya menyusur tanah tidak bisa ditangkap kiper Achmad Risky Kurniawan sehingga kedudukan berubah menjaid 1-3 untuk China.
Kedudukan tersebut tidak berubah hingga wasit yang memimpin pertandingan Mongkolchai Pechsri asal Thailand meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Wasit Mongkolchai Pechsri juga mengeluarkan dua kartu kuning untuk Wanda Syaputra (Indonesia) dan Yang shiyuan (China).
Pelatih Timnas Mundari karya mengatakan, timnya pada babak pertama tidak mampu mengembangkan permainan. Anak-anak tidak berani ke luar untuk menyerang lawan.
"Anak-anak mental bertanding masih kalah dengan China. Mereka masih perlu banyak bertandingan untuk melatih mental mereka," Mundari.
Pelatih Tim China Zhang Ning menjelaskan, pertandingan Indonesia dengan China bermain ketat dan menarik ditonton. Timnya menngandalkan disiplin menjaga lawan sehingga timnya dapat menguasai lapangan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010