"Begitu banyak pesan moral yang bisa ditangkap dari film Sang Pencerah itu, terutama bagaimana kegigihan Ahmad Dahlan dalam mendirikan organisasi Muhammadiyah ini sehingga menjadi besar seperti sekarang. Makanya kita wajibkan 3.000 mahasiswa kita untuk menontonnya," kata Herman di Pontianak, Jumat.
Ia sendiri baru sempat menonton film tersebut bersama para staf pengajar dan mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Pontianak, Kamis (23/9).
"Sebenarnya sudah lama kami ingin nonton bareng film itu, tapi baru sempat Kamis sore kemarin," ucapnya.
Ia menambahkan, film tersebut digarap dengan apik oleh sutradara dan dilakonkan dengan sangat baik oleh para tokohnya.
Selain itu, lanjut dia, di setiap adegan film juga disisipkan pesan-pesan moral dan pendidikan ke-Islaman bagi para penonton, sehingga film tersebut benar-benar bisa jadi pencerah bagi para generasi muda.
Dia juga yakin, dengan menonton film tersebut, mahasiswa akan memiliki motivasi yang baik saat mengabdikan dirinya di lingkungan masyarakat, serta mampu mencerahkan umat.
Ditempat yang sama, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalbar Pabali Haji Musa mengatakan film itu mampu menjelaskan latar belakang berdirinya organisasi Muhammadiyah serta sosok pendirinya.
"Film itu menggambarkan kondisi objektif mengenai alasan, kenapa Muhammadiyah itu didirikan," katanya.
Ia juga mengatakan film Sang Pencerah mampu menggambarkan kondisi ekonomi, sosial, kebudayaan, religi masyarakat pada saat itu, di mana Ahmad Dahlan hadir di tengah masyarakat Islam Jogja yang mulai menyimpang.
"Yang jelas, siapa saja saya sarankan harus menonton film ini, karena film ini mampu memberikan inspirasi bagi kita. Karena dalam film tersebut menggambarkan bagaimana semangat Muhammadiyah dalam mengatasi permasalahan umat," sarannya.
Sementara itu, salah seorang dosen Universitas Muhammadiyah Pontianak Teddy Dian Pradana menyatakan film Sang Pencerah itu benar-benar memberikan motivasi baginya untuk mengajar dan memberikan wawasan ke-Islaman yang benar kepada para mahasiswanya.
"Ada beberapa kata-kata bijak yang saya suka dari dialog film tersebut, khususnya yang dipaparkan oleh Ki Haji Ahmad Dahlan. Hidup, hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup dari Muhammadiyah. Kata-kata itu penuh inspirasi bagi saya dan sangat menyemangatkan," ucapnya.(*)
(ANT-171/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010