Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor sebanyak 12.600 ton bungkil kopra ke India di awal bulan Juni 2021.
"Bungkil kopra yang diekspor ke India tersebut mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 2,75 juta dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kabid Daglu Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado, Jumat.
Darwin mengatakan pasar India sudah menjadi tujuan utama produk turunan kelapa yakni bungkil kopra tersebut.
"Hampir setiap bulan ribuan ton bungkil kopra diekspor ke India, karena minat masyarakat disana cukup tinggi untuk dijadikan pakan ternak," katanya.
Baca juga: Perekonomian Sulut tumbuh 1,87 persen
Baca juga: Nilai ekspor komoditas pertanian Sulut meningkat 170 persen
Bungkil kopra asal Sulut, katanya, dinilai cukup baik sehingga permintaan dari pembeli asal India terus berdatangan.
Pemerintah, katanya, akan terus mencari pasar baru untuk bungkil kopra asal Sulut.
"Karena selama ini, bungkil kopra hanya diekspor ke India saja," katanya.
Dia mengatakan pemerintah berharap produk turunan kelapa asal Sulut yang diekspor akan semakin beragam.
"Saat ini, produk turunan kelapa yang rutin diekspor ke luar negeri hanya tepung kelapa, bungkil kopra, CCO, santan beku, padahal potensi masih sangat besar untuk produk lainnya," katanya.*
Baca juga: Sulut mengekspor langsung potensi perikanan 4,2 ton ke Singapura
Baca juga: China makin minati santan beku asal Sulut
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021