Kritik itu bukan sesuatu yang buruk, tapi justru bisa mengasah Anda
Jakarta (ANTARA) - Matthijs de Ligt mengaku senang menerima kritik dari mantan bintang tim nasional Belanda, Marco van Basten, yang disebutnya tak ubahnya jadi panduan bagi dirinya untuk terus berkembang mengasah kemampuan.
Kendati meraih kemenangan 2-0 atas Austria yang melempangkan langkah Belanda ke babak 16 besar Euro 2020 sebagai pemuncak Grup C, penampilan Tim Oranye masih menjadi sasaran kritik dari sejumlah bekas pemain yang kini menjadi pandit atau analis di televisi.
Baca juga: Benamkan Austria 2-0, Belanda ke 16 besar Euro 2020
Van Basten secara khusus mengkritik De Ligt, yang baru kembali tampil setelah cedera pangkal paha, yang disebutnya harus memperbaiki komunikasi serta antisipasinya. Ia juga menganalisis beberapa momen De Ligt yang dianggap kurang konsentrasi sepanjang laga.
"Dia pengawal pertahanan dan harus belajar untuk lebih bisa memimpin. Anda harus bisa lebih tegas. Dia hijrah ke Italia dan belajar untuk bertahan, tapi saya pikir dia belum memetik banyak pelajaran," kata Van Basten di sebuah stasiun televisi Belanda dilansir Reuters, Jumat.
Kritik itu disambut positif oleh De Ligt yang sangat menghargai pendapat Van Basten dan menganggapnya sebagai masukan penting untuk terus berkembang.
"Saya senang ketika seseorang seperti Tuan Van Basten mengatakan sesuatu, Anda harus mencoba menerima dan memahami maksudnya," kata De Ligt dalam jumpa pers Jumat.
Baca juga: De Ligt merasa dirinya tidak terlalu istimewa di Juve
"Dia berbicara tentang komunikasi. Kami terus berusaha melakukannya, tentu kami bisa lebih baik lagi. Kritik itu bukan sesuatu yang buruk, tapi justru bisa mengasah Anda," ujarnya menambahkan.
Kritik juga dilontarkan oleh mantan pemain Belanda lainnya, Rafael van der Vaart, yang menilai tim besutan Frank de Boer tidak memperlihatkan banyak perkembangan positif saat menghadapi Austria dibandingkan melawan Ukraina.
Di laga pertama melawan Ukraina, Belanda sempat membuang keunggulan dua gol dan nyaris kehilangan dua poin sebelum Denzel Dumfries mencetak gol dramatis penentu kemenangan.
Baca juga: Denzel Dumfries aktor penting dalam langkah besar Belanda
"Pada akhirnya saya kecewa. Melawan tim sekelas Austria, Anda seharusnya menciptakan tujuh atau delapan peluang," katanya yang menjadi pandit di stasiun televisi NOS.
"Saya tidak melihat perkembangan signifikan. Ya, kami tidak memberi Austria kesempatan, tapi itu memang sudah sewajarnya ketika melawan tim yang lebih lemah," katanya melengkapi.
Belanda selanjutnya akan menutup penampilan di Grup C menjamu tim debutan turnamen Makedonia Utara di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, pada Senin (21/6).
Baca juga: De Ligt raih Kopa Trophy dalam seremoni Ballon d'Or
Baca juga: Taktik berisiko tinggi Frank de Boer untuk sementara aman-aman saja
Baca juga: Belanda taklukkan Ukraina dalam drama lima gol
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021