Palu (Antara) - Pemkot Palu, Sulawesi Tengah, mengapresiasi pembinaan ideologi Pancasila yang dilakukan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Karena, Palu menjadi salah satu daerah yang kerap mendapatkan pembinaan oleh BPIP tentang aktualisasi nilai-nilai Pancasila.

"Apresiasi sebesar-besarnya kepada BPIP yang menjadi keynote speaker dan narasumber acara Dialog Kebangsaan. Dan, Kota Palu paling sering dikunjungi BPIP untuk memberikan pembinaan dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila," kata Kepala Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Muhammad Iqbal saat acara Dialog Kebangsaan bertajuk Rajut Erat Nilai-Nilai Pancasila di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (18/6).

Iqbal mengatakan, pada tahun ini rencananya akan dilaksanakan kegiatan nasional dalam bentuk launching atau pencanangan akseptasi aktualisasi Pancasila skala nasional. Di mana, beberapa waktu lalu telah dilaksanakan naskah kerja sama antara BPIP dan Wali Kota Palu tentang pembinaan ideologi Pancasila di Kota Palu. Kerja sama ini akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani oleh Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP dan Badan Kesbangpol Kota Palu.

"Semoga kerja sama yang dibangun berjalan dengan baik dan lancar dan diridhoi Tuhan Yang Maha Esa," kata Iqbal.

Iqbal mengatakan, Pancasila harus selalu dijaga dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Anak bangsa kita tidak boleh melakukan hal yang bersimpangan dengan Pancasila karena mempertahankan Pancasila sama dengan menjaga NKRI.

Karena itu kerja sama dengan BPIP diperlukan agar nilai-nilai Pancasila tetap terjaga. Sehingga, edukasi Pancasila untuk masyarakat tetap terjaga.

Aspirasi masyarakat

Kepala Badan Kesbangpol Kota Palu Abidin mengatakan, masyarakat Palu berbangga karena yang melakukan MOU dengan Pemkot Palu adalah BPIP. Selama ini pihaknya kewalahan memenuhi permintaan masyarakat terkait upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan.

Yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. "Kami kesulitan fasilitas untuk informasi terkait konsensus bernegara tersebut," kata Abidin.

"Oleh karena itu, saya harap BPIP mengakomodir aspirasi masyarakat itu untuk mendapatkan pembinaan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika," kata Abidin.

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid mengatakan, ketika ada kesempatan kerja sama dengan BPIP, maka dirinya langsung menerima tawaran itu. "Saya tidak tanggung-tanggung menerima tawaran itu," kata Hadianto.

Hadianto memiliki semangat untuk menunjukkan kepada daerah lain bahwa Kota Palu bisa menjadi kota yang bisa membumikan Pancasila. Hal ini sangat penting bagi, karena di sejumlah daerah Sulawesi Tengah, cukup identik dengan kekerasan dan bisa menyebabkan perpecahan.

"Saya berharap bahwa kerja sama dengan BPIP ini dengan menguatkan Pancasila ini, bisa menjadikan Palu menjadi kota pintu perdamaian di Sulteng agar Sulteng benar-benar damai," kata Hadianto.

Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Prakoso sebagai pembicara kunci pada kegiatan ini menyampaikan "Pancasila itu melindungi, semua masyarakat. Tidak hanya di Palu, tapi juga di luar negeri. Itu lah yang harus dilindungi bersama,"

Contohnya ketika ada bencana alam gempa dan tsunami di Palu tahun 2018 lalu, masyarakat mengamalkan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kedua.

"Ketika ada bencana di Palu, kita empati kepada tetangga, kawan, yang terkena musibah di Palu," ungkap Prakoso.

Kemudian, seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya di Palu, mewujudkan sila ketiga Pancasila dalam bentuk gotong royong membantu korban bencana alam.

Contoh lainnya, hak warga negara Indonesia untuk mendapatkan pemimpin yang baik, dilindungi Pancasila dalam sila keempat. Yaitu, semua warga negara diberikan keadilan untuk memilih para pemimpinnya, baik sebagai Pemimpin di masyarakat sampai dengan Pemimpin Negara.

"Untuk itu Pancasila sebagai dasar negara harus ada di setiap jati diri anak bangsa Indonesia, agar kesepakatan bersama, cita-cita dari bangsa dan negara ini diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat," kata Prakoso.

Selain itu, masyarakat, khususnya orang tua, sangat diharapkan Prakoso untuk melindungi anak-anaknya. Karena, anak-anak saat ini yang sudah sangat akrab dengan teknologi informasi, mudah mendapatkan informasi dari media sosial.

Kalau tak diawasi, maka mereka akan mendapatkan pendidikan dan informasi yang berseberangan dengan Pancasila.

"Maka Bapak-Ibu juga harus kembali ke Pancasila. Bapak-Ibu juga jangan mengakses dan memviralkan nilai-nilai yang berbeda dengan Pancasila," kata Prakoso.

Selain Deputi Prakoso, hadir juga pada Dialog Kebangsaan ini sebagai Pembicara yaitu Direktur Pengkajian Materi BPIP Muhammad Sabri.

Kemudian, ada acara pengukuhan pengurus Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Pengukuhan ini dilantik langsung oleh Wali Kota Palu Hadianto Rasyid yang disaksikan oleh jajaran pejabat BPIP.

Peserta yang hadir berasal dari kalangan masyarakat. Di antaranya yaitu kader FPK Kota Palu, FKUB Kota Palu, dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Palu. Kemudian, dihadiri juga oleh ASN/PNS dari Pemkot Palu.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021