Pada babak delapan besar turnamen yang digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jumat, Bona/Ahsan memenangi pertarungan sesama ganda Indonesia namun berbeda generasi melawan pasangan veteran Candra Wijaya/Luluk Hadiyanto.
Pasangan peringkat 24 dunia tersebut hanya membutuhkan waktu 27 menit untuk menyisihkan mantan senior mereka di Pelatnas itu dengan skor kemenangan 21-19, 21-14.
Keberhasilan tersebut membalaskan kekalahan mereka di Malaysia Super Series tahun lalu.
Pada semifinal, Sabtu, Bona/Ahsan akan melawan unggulan pertama Koo Kien Keat/Tan Boon Heong dari Malaysia yang dipaksa bermain tiga game oleh ganda Korea Selatan Kim Ki Jung/Shin Baek Cheol sebelum membukukan kemenangan 21-7, 17-21, 21-11.
Bona/Ahsan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di semifinal setelah dua ganda campuran Fran Kurniawan/Pia Zebadiah dan Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa kandas di perempatfinal turnamen berhadiah total 200.000 dolar AS itu.
Fran/Pia kalah oleh unggulan ketujuh asal Taiwan Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing 17-21, 17-21, sedangkan Hendra/Vita yang menjadi unggulan kedua menyerah pada pasangan China Tao Jiaming/Tian Qing 10-21, 9-21.
Meski menjadi satu-satunya harapan Indonesia, Bona mengaku tidak terbebani. "Nggak jadi beban kok, tapi jadi motivasi bagi saya," kata adik juara Olimpiade Markis Kido tersebut.
Bona yang bersama Ahsan pernah kalah oleh pasangan Malaysia Koo/Tan di Hong Kong Super Series 2008, mengatakan tidak mempunyai strategi khusus untuk menghadapi pasangan tersebut di semifinal, Sabtu.
"Ya saya pernah ketemu dan belum pernah menang. Tidak ada strategi khusus, tetapi saya akan bermain maksimal saja dan percaya diri, mudah-mudahan besok bisa memberi yang terbaik," katanya.
(F005/T009/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010