Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor, Mustaid Siregar dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat mengatakan workshop ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang diselenggarakan pada Juni 2009.
Penyelenggaran workshop bertujuan untuk memperoleh sebuah daftar spesies priorita yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan utama dalam pelaksanaan aksi konservasi di Indonesia, sehngga aksi konservasi yang dilakukan dapat lebih terfokus, efektif dan efisien, katanya
Mustaid mengemukakan, penentuan penentuan jenis-jenis prioritas untuk konservasi tumbuh Indonesia bentuknya tentunya tidak terlepas dari keterbatasan sumber daya yang tersedia untuk mendukung aksi konservasi (dana, tenaga, waktu dan fasilitas).
Disatu sisi perlunya kegiatan ini dilakukan adalah agar dapat ditemukan pada tingkat deforestasi dan degradasi habitat alami yang semakin mengkhawatirkan yang mengakibatkan tingkat kepunahan jenis yang semakin tinggi.
Upaya konservasi yang tepat sasaran harus dilakukan sesegera mungkin, ucapnya.
Dikatakan, pemilihan Dipterocarpaceae dan Thymelaeaceae sebagai taksa target pada workshop kali ini di antaranya didasarkan pada kenyataan bahwa banyak jenis-jenis tumbuhan anggota famili tersebut yang memiliki nilai ekonomi tiggi.
Dan pada saat yang sama menghadapi ancaman kepunahan di alam yang tinggi khususnya akibat pemanenan yang berlebihan, ucapnya.
Dia menandaskan bahwa penetapan spesies prioritas dilakukan melalui proses penilaian oleh panel pakar dan ahli-ahli yang dipandang memiliki fokus studi pada taksa target yang akan dinilai.
"Metode penilaian menggunakan modifikasi dari Molloy & Davis," ungkapnya.
Metode ini, lanjut dia dipilih berdasarkan pertimbangan dan berbagai aspek yang bermakna seperti keunikan taksonomi dan geografi.
Dalam workshop ini ada tiga pembicara yaitu Dr Didik Widyatmoko dari UP PKT Kebun Raya Cibodas LIPI, kemudian Dr Tukirin Partomiharjo dari Pusat Penelitian Biologi LIPI serta Dr Harry Wiriadinata dari Pusat Penelitian Biologi LIPI.
(H-CS/A011)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010